Iklan
Iklan
Iklan
BANUA KITAKotabaru

Biodiesel Di Kotabaru Tak Difungsikan

×

Biodiesel Di Kotabaru Tak Difungsikan

Sebarkan artikel ini

Kotabaru, KP – Biodiesel (pabrik pengelola kelapa sawit jadi minyak, CPO), yang berada Desa Telagasari Kecamatan Kelumpang tengah, sejak jaman Bupati H. Sjachrani Mataja belum pernah di fungsikan sama sekali, sehingga pabrik biaya APBN tersebut menjadi mubasir.

Sekretaris Daerah Kotabaru H.Said Akhmad Assegaf menyampaikan kepada wartawan bahwa, “keberadaan pabrik biodiesel di Desa Telagasari Kecamatan Kelumpang tengah tersebut diketahui Bupati, dalam kegiatan rutinnya turun menyusuri desa ke desa, dan melihat bahwa kondisi pabrik tersebut masih sangat baik dan layak untuk di operasikan. Beliau memerintahkan untuk mencari upaya agar pabrik yang sudah di hibahkan oleh negara menjadi aset Daerah Kabupaten Kotabaru tersebut, dapat di manfaatkan sesuai fungsinya. Nah dengan instruksi Bupati tersebut, telah dilakukan rapat bersama dinas terkait, Camat Kelumpang tengah, Kepala Desa Telaga Dari, juga termasuk sebuah Koperasi, yakni Koperasi Gajah Mada yang merupakan sebuah koperasi yang cukup mapan pada bidang perkebunan, terkhusus perkebunan kelapa sawit “. Ujar Sekda lalu melanjutkan

Android

“Secara kebetulan sering kita dengar keluhan warga, petani kebun kelapa sawit, apakah itu plasma dari perusahaan, atau yang lainnya menyampaikan bahwa harga kelapa mereka murah karena perusahaan inti dinyatakan over produksi, atau kualitas buah kelapa mereka tidak standar. Lalu masyarakat jadi bingung dan terkendala dengan pemasaran mereka. Nah, Koperasi Gajah Mada yang anggotanya sudah cukup banyak, bersedia untuk memanfaatkan Biodiesel tersebut, dengan beberapa poin perjanjiannya dengan pemerintah Kabupaten, yang nantinya di tuangkan kedalam sebuah Nota kesepahaman MoU.

Di antara poin perjanjiannya nanti itu akan memperhatikan kendala para petani plasma atau lainnya yang mengeluh dengan kendala pemasaran kelapa sawit mereka.

Alhamdulillah, koperasi Gajah Mada ini, bersedia akan melengkapi kekurangan dari pabrik CPO, biodiesel, yang ada di Desa Telagasari tersebut hingga dapat di fungsikan,” ujar sekretaris daerah H. Said Akhmad Assegaf.

Di katakan oleh sekda bahwa, Banyak perusahaan yang menginginkan untuk meminta agar pabrik CPO tersebut dipercaya kan oleh pemerintah untuknya dapat dikelola. Namun tidak kami berikan, karena perusahaan biasanya lebih mementingkan provide ketimbang yang lainnya. Sehingga nantinya, biodiesel ini di harapkan menjadi tumpuan para petani plasma malah mendapatkan kendala yang sama di alami saat ini. Jika koperasi yang mengelolanya, sudah barang tentu akan lebih mengutamakan kesehatan keanggotaannya. (and/K-6)

Iklan
Iklan