Iklan
Iklan
Iklan
MartapuraTRI BANJAR

Pemkab Banjar Susun Matrix Dokumen RAD

×

Pemkab Banjar Susun Matrix Dokumen RAD

Sebarkan artikel ini

PENYUSUNAN MATRIK – Bappelitbang Banjar menggelar Sosialisasi Penyusunan Matrik untuk Dokumen Rencana Aksi Daerah (RAD).

Martapura, KP – Salah satu tindak lanjut mendukung Sustainable Develovment Goals (SDGs), Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan (Bappelitbang) Banjar menggelar Sosialisasi Penyusunan Matrik untuk Dokumen Rencana Aksi Daerah (RAD), di aula Baiman Kantor Bappelitbang, kemarin.

Android

Kegiatan tersebut dibuka dan dipimpin Kabid Sosial Budaya dan SDM Bappelitbang Syahruddin dan dihadiri beberapa SKPD. Adapun narasumber Lindiya Apsari SE MM dari Bappeda Kalsel.

Syahruddin menjelaskan, Kabupaten Banjar mempunyai kewajiban membuat laporan yang dulunya MDGs dan sekarang berubah menjadi SDGs berdasarkan Kepres Nomor 59 Tahun 2017.

“2017 Kita sudah membuat laporan SDGs, tahun ini kita diminta membuat RAD-nya dan siap dikumpulkan ke provinsi,’’ tandasnya.

SDGs ini merupakan raport pemerintah kabupaten dalam rangka pembangunan disetiap daerah, jadi semua kabupaten diwajibkan membuat laporan perkembangan masing-masing daerahnya.

Lindiya dari Bappeda Kalsel menjelaskan, untuk pencapaian sasaran TPB daerah, gubernur menyusun RAD-TPB 5 tahunan bersama bupati/walikota di wilayahnya masing-masing dengan melibatkan ormas, filantropi, pelaku usaha, akademisi dan pihak terkait lainnya.

Gubernur nanti menyampaikan setiap tahun laporan pencapaian atas pelaksanaan sasaran TPB daerah kepada Mendagri dan Menteri PPN atau Kepala Bappenas RI. Lindiya juga memaparkan bahwa SDGs merupakan penyempurnaan dari MDGs.

SDGs sendiri lebih spesifik memetakan indikator kegiatan.  Ada 7  penyempurnaannya, diantaranya, SDGs lebih komprehensif disusun melibatkan banyak negara dengan tujuan universal untuk negara maju dan berkembang, SDGs mampu memperluas sumber pendanaan, selain bantuan negara maju, juga sumber dari swasta.

“SDGs menekankan pada hak asasi manuasia agar diskriminasi tidak terjadi dalam penanggulangan kemiskinan dalam segala dimensinya, inklusif, secara spesifik menyasar kepada yang rentan dan pelibatan seluruh pemangku kepentingan,’’ papar Lindiya.

MDGs sebelumnya hanya menargetkan pengurangan setengahnya, sedang SDGs menargetkan menuntaskan seluruh indikator, tidak hanya memuat Goals, tetapi juga cara pelaksanaannya.

Selain paparan narasumber, kegiatan ini juga diisi dengan sesi diskusi tanya jawab. (wan/K-5)

Iklan
Iklan