Insiden pengendara terjatuh itu bukanlah yang pertama kali terjadi dan kalau dihitung-hitung, sudah lebih sepuluh kali kejadian serupa
BANJARMASIN, KP – Turunan curam yang ada di Jembatan Bromo, Kelurahan Mantuil, Kecamatan Banjarmasin Selatan, diakui warga setempat sudah menelan banyak korban.
Bahkan terbaru, insiden korban yang jatuh di sana terjadi pada Minggu (6/6) kemarin petang. Pengendara motor dengan nomor polisi DA 6518 CY mengalami kecelakaan di turunan yang curam tersebut.
Alhasil, bagian depan sepeda motor matic yang dinaikinya pun remuk akibat tertabrak pagar yang ada di bawah turunan jembatan yang dibangun dengan anggaran puluhan miliar rupiah itu.
Menurut pengakuan warga setempat, insiden itu bukanlah yang pertama kali terjadi.”Dihitung-hitung, sudah lebih sepuluh kali kejadian seperti itu,” ucap Amah, warga RT 6 di Pulau Bromo.
Benar saja, Amah mengetahui jumlah insiden kecelakaan itu lantaran lokasi rumahnya yang tepat berada di samping jembatan yang dibangun dengan model jembatan gantung itu.
“Kalau tadi lebih siang datang ke sini, mungkin bisa bertemu dengan keluarga korban pemilik motor yang terlibat insiden itu,” ungkapnya.
Ia menceritakan, bahwa kondisi pengendara motor setelah jatuh tertabrak pagar pembatas jembatan itu mengalami luka di bagian dagu dan harus dijahit. Hal tersebut terungkap setelah Kalimantan Post mengunjungi kawasan itu pada Senin (6/6) petang. Kondisi turunan jembatan memang tampak curam.
Saat itu, hujan deras yang terjadi membuat beberapa pengendara motor memilih turun dari motornya dan berjalan kaki.
Bahkan saat berada di ujung turunan yang curam itu dari serpihan pecahan box motor matic hitam puing-puing motor yang menabrak pembatas turunan jembatan masih ada yang tersisa.
Gito, salah satu warga yang tinggal di samping jembatan pun juga membeberkan hal yang sama dengan Amah.Ia menceritakan bahwa pengendara yang menjadi korban pada Minggu (5/6) petang itu adalah seorang pria tua.
Rencananya, si lelaki tua hendak mengunjungi keluarganya di Pulau Bromo. Namun nahas, diduga motor yang dikendarai si lelaki mengalami kendala pada pengereman. “Tapi, itu bukan insiden pertama. Sudah banyak korbannya. Tidak hanya pengendara sepeda motor. Ada juga sepeda pancal. Sampai patah tiga sepedanya,” tutur Gito.
“Sebelum kejadian pada Minggu (6/6) petang kemarin, sepekan sebelumnya ada dua kali kejadian serupa. Rusak parah juga motornya. Velg depan motor pasti patah,” ungkapnya.
Dijelaskan Gito, insiden yang menimpa pengendara tidak melulu karena rem yang blong. “Karena ada suami-istri dan anaknya, yang dulu juga menabrak pembatas turunan jembatan. Mereka bilang, remnya berfungsi, bahkan baru diganti,” jelasnya.
Selain itu, ia membeberkan korban tidak hanya berasal dari daerah atau orang luar, tapi juga ada warga sini.”Jadi kami rasa, mungkin karena memang turunan jembatan ini yang curam. Kami berharap, instansi terkait memantau kondisi jembatan ini. Lalu, memikirkan bagaimana caranya, agar tidak terjadi lagi insiden serupa,” harapnya. (Kin/K-3)