Wakil Walikota, H Arifin Noor melepas jemaah haji Kota Banjarmasin berangkat ke tanah suci dan mengingatkan agar mereka tidak memaksakan diri beribadah.
BANJARMASIN, KP – Pemerintah Kota (Pemko) Banjarmasin melepas jemaah haji Kota Banjarmasin di Mesjid Raya Sabilal Muhtadin, Jalan Jenderal Sudirman.
Acara Pelepasan diawali dengan shalat hajat berjamaah dan doa bersama di ruang induk Mesjid Raya, yang dilakukan Wakil Walikota Banjarmasin, Ariffin Noor, Senin (5/6/2023).
Ariffin Noor berpesan kepada jemaah haji asal Kota Banjarmasin untuk selalu menjaga kesehatan serta tidak memaksakan diri beribadah jika kondisi tubuh tidak sehat.
“Yang terpenting adalah menjadi haji yang mabrur serta dapat pulang kerumah setelah menjalankan ibadah haji dengan aman dan selamat,” kata Ariffin Noor.
Sementara itu, Kasi Penyelengaraan Haji dan Umrah Kemenag Kota Banjarmasin, Zainal Muttaqin mengatakan keberangkatan jemaah haji Kota Banjarmasin terbagi dalam enam kelompok terbang (kloter).
“Jumlah total yang diberangkatkan pada tahun ini sebanyak 562 orang jemaah haji,” kata Zainal Muttaqim.
Rinciannya, kloter 7 sebanyak 21 orang yang menjadi gabungan Kalteng dan Kota Banjarmasin.
Kemudian, Kloter 11 sebanyak 11 orang yang menjadi gabungan Tanah Laut dan Kota Banjarmasin, Kloter 12 sebanyak 321 orang yang semuanya berasal dari Kota Banjarmasin, Kloter 13 sebanyak 20 orang yang menjadi gabungan Balangan, Tabalong dan Kota Banjarmasin.
Terakhir, Kloter 15 sebanyak empat orang yang menjadi gabungan Banjarbaru, Banjar dan Kota Banjarmasin, dan Kloter 17 sebanyak 176 orang gabungan dari HSU, Banjar dan Kota Banjarmasin.
“Keberangkatan pertama Kloter 7 pada 7 Juni 2023 dan keberangkatan Kloter 17 atau terakhir pada 20 Juni mendatang,” jelasnya.
Lebih lanjut diungkapkan, dari 562 jemaah haji asal Kota Banjarmasin, sebanyak 19 orang mengundurkan diri dengan berbagai alasan seperti tidak ada pengabungan mahram, tidak bisa melunasi biaya haji, haji lansia yang berangkat tanpa pendamping, serta alasan kesehatan.
Sementara jemaah haji tertua, Rusinah Abdul Hasyim Durahman, berumur 85 tahun dan termuda, Najla Maritsa berusia 18 tahun mengaku senang bisa melaksanakan ibadah haji.
Rusinah yang mengaku mendaftar sejak 2015 lalu, terpaksa memberanikan diri berangkat sendiri sesuai aturan Kementerian Agama tanpa pendamping karena tidak mungkin menunggu lagi akibat faktor umur.
“Jadi ya berangkat tahun ini walaupun tanpa pendamping, daripada menunggu lagi,” tambahnya.
Sementara itu, Najla Maritsa mengaku senang sekaligus sedih, dirinya berangkat mengantikan ibunya yang meninggal pada 2022 lalu.
“Ini terpaksa mengajukan ijin ke kampus untuk berangkat ke tanah suci,” kata Najla Maritsa. (mar/K-7)
