Banjarmasin, KP – Tingginya kasus kebakaran hutan dan lahan di Kalsel akhir-akhir ini tak hanya berdampak pada kualitas udara yang belakangan disebut lebih buruk dari Jakarta, namun juga berimbas pada beban kerja Unit Penanggulangan Bencana Swadaya (UPBS) yang turut meningkat.
Lembaga berbasis relawan ini kontribusinya sangat besar dalam usaha menekan angka kebakaran hutan dan lahan.
Menurut Sekretaris Komisi IV DPRD Kalsel, Firman Yusi, masyarakat dan pemerintah daerah (pemda) sudah seharusnya berterimakasih dan mengapresiasi kontribusi UPBS.
“Saat ini kita berada di musim kemarau yang cukup kering, sehingga kasus kebakaran, tak hanya pemukiman namun juga hutan dan lahan mengalami peningkatan,” kata Firman Yusi.
Ditambahkan, pemerintah tidak bisa menangani kondisi ini sendirian, di lapangan kita semua sudah merasakan betapa peran unit-unit swadaya ini besar artinya.
Oleh sebab itu, Firman Yusi berharap agar pemda, baik provinsi maupun kabupaten/kota untuk memperhatikan kondisi mereka.
“Saya dapat informasi tidak sedikit unit penanggulangan bencana swadaya yang sekarang mulai menghadapi kesulitan operasional karena maraknya kebakaran, baik pemukiman maupun hutan dan lahan,” kata politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Karena mereka hadir atas inisiatif warga dan berbasis relawan, operasionalnya selama ini mengandalkan dana swadaya, ada yang didapat dari donasi warga, bahkan tak jarang menggunakan dana dari kocek para pendiri dan pengurusnya.
Firman juga menyampaikan himbauan agar pemerintah memberikan perhatian khusus kepada unit swadaya ini selama karhutla marak seperti sekarang.
“Pemerintah daerah pasti punya dana penanggulangan bencana, baik yang sudah dialokasikan di BPBD maupun berbentuk Belanja Tidak Terduga (BTT),” ujar wakil rakyat dari daerah pemilihan Kalsel V, meliputi Hulu Sungai Utara (HSU), Balangan dan Tabalong.
Bahkan, jika memungkinkan pemerintah daerah juga menggalang dukungan badan-badan usaha swasta melalui CSR-nya.
“Dalam kondisi sekarang, sahabat relawan kita sedang fokus untuk bahu-membahu mengatasi bencana tanpa sempat memikirkan operasionalnya, disinilah perlu segera pemerintah memfasilitasi mereka,” tegas Firman Yusi.
“Jangan lupakan juga dukungan perlindungan keselamatan selama para sahabat relawan ini bekerja,” pungkasnya. (lyn)
