Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
Opini

Stop Nomophobia

×

Stop Nomophobia

Sebarkan artikel ini

Oleh : Hafizhaturrahmah
Siswa MANPK Martapura

Baru-baru ini viral di internet istilah “nomophobia” (no mobile phobia). Ini adalah ketakutan seseorang apabila melakukan kegiatan atau aktivitas tanpa smartphone maupun gadget dalam bentuk lainnya. kalau kecanduan gadget bisa menimbulkan resiko seperti gangguan emosi, nyeri leher, sulit beraktivitas, kurang tidur, hingga penyakit tertentu. Kita terlalu keasikan nih scroll media sosial dikarenakan munculnya tren, atau konten yang asik. Selain itu game-game yang tersedia sangat menantang untuk dimainkan baik game online maupun game offline.
Ciri-ciri nomophobia bisa dikatakan sudah kecanduan gadget apabila sebagian besar waktu yang dihabiskan untuk menatap layar gadget, seperti smartphone, tablet, laptop, atau portable gaming device. Menurut para ahli kecanduan gadget ini efeknya sama dengan perilaku kecanduan lainnya atau disebut dengan efek euroforia, seperti berjudi, atau melihat tontonan pornografi. Berdasarkan hasil penelitian, kecanduan gadget dapat mengubah zat kimia otak yang pada akhirnya memengaruhi kondisi fisik, psikologis, dan perilaku seseorang.
Untuk mengukur tingkat kecanduan gadget, dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut: 1. Apakah sering merasa tidak nyaman jika gadget tidak bersama?; 2. Apakah keberatan atau enggan jika tidak memegang gadget walaupun hanya sebentar?; 3. Seberapa sering menggunakan gadget di waktu makan?; 4. Apakah memeriksa status atau unggahan pada gadget di tengah malam?; 5. Apakah lebih sering berinteraksi dengan gadget daripada dengan orang lain?; 6. Apakah menghabiskan waktu untuk membuat cuitan di Twitter, membalas status-status baik di WA, IG maupun Facebook, atau mengirim surel menggunakan gadget sebagai bentuk komunikasi kepada orang lain?; 7. Apakah lebih sering bermain gadget, padahal kamu tahu bahwa seharusnya kamu dapat melakukan hal lain yang lebih produktif?; 8. Apakah lebih berkecenderungan untuk menggunakan gadget padahal sedang sibuk dengan tugas sekolah atau pekerjaan kantor?
Gadget memang penting di era modern. Namun perlu diperhatikan, nomophobia mempunyai beragam dampak pada fisik, seperti : 1. Memberikan masalah pada mata. Karena terlalu lama menatap layar gadget, menimbulkan beberapa masalah kesehatan mata seperti penglihatan menjadi terganggu, mata lelah, serta mata kering; 2. Nyeri badan. Orang yang sudah kecanduan gadget mungkin tidak menyadari bahwa lehernya sering tertekuk dan jari-jari tangannya tidak berhenti mengetik di layar gawainya. Hal ini membuat rentan mengalami sakit leher, nyeri bahu, serta nyeri pada jari-jari dan pergelangan tangan; 3. Infeksi. Layar gadget adalah sarangnya jutaan kuman. Bahkan ada riset yang menyatakan bahwa kuman E.coli penyebab diare paling banyak ditemukan pada gadget. Hal ini membuat orang yang sering bersentuhan dengan gadget lebih berisiko terkena infeksi; 4. Kurang tidur. Pecandu gadget sering kali rela begadang, sehingga kualitas waktu tidur menjadi berkurang. Jika dibiarkan berkepanjangan, hal ini dapat menyebabkan gangguan tidur masalah kesehatan ini bisa meningkatkan risiko terjadinya obesitas, diabetes, penyakit jantung, bahkan infertilitas.
Tidak hanya dampak secara fisik, kecanduan gadget juga dapat menyebabkan masalah psikologis, diantaranya : 1. Menjadi lebih mudah marah, panik dan stress; 2. Sering merasa kesepian karena berjam-jam menghabiskan waktu tanpa bersosialisasi dengan orang lain, bahkan meningkatkan risiko terjadinya depresi dan gangguan kecemasan; 3. Sulit fokus atau berkonsentrasi ketika belajar atau bekerja; 4. Bermasalah dalam hubungan sosial, baik dengan keluarga, teman, rekan kerja, atau pasangan.
Sedangkan tips bijak dalam menggunakan gadget, seperti : 1. Hindari penggunaan gadget saat sedang berjalan atau berkendara. Jangan menggunakan gadget saat sedang berjalan, apalagi saat mengoperasikan kendaraan bermotor. Hal ini dapat membahayakan diri sendiri dan orang lain. Tepikan kendaraan dan berhentilah sejenak jika kamu merasa ada notifikasi penting; 2. Jangan menggunakan gadget saat sedang bersama orang lain. Hindari penggunaan gadget ketika sedang bersama orang lain, seperti saat makan bersama atau saat acara keluarga. Utamakan bentuk komunikasi secara langsung agar kamu dan keluarga dapat menikmati kebersamaan dan tetap menjalin kedekatan; 3. Tentukan area bebas gadget. Menentukan area bebas gadget bisa mencegah kecanduan. Kita bisa membuat peraturan sendiri, misalnya tidak menggunakan gadget ketika berada di kamar mandi, dapur, atau kamar tidur. Selain itu, kita juga bisa mengganti waktu penggunaan gadget dengan aktivitas yang lebih sehat, misalnya berolahraga atau membaca buku. Hindari pula bermain gadget ketika akan tidur.

Baca Juga :  Efisiensi Anggaran, Akankah Menjadi Solusi?
Iklan
Iklan