Banjarmasin, KP – Walikota Banjarmasin memprediksi angka Stunting di Kota Banjarmasin di perkirakan meningkat.
Hal ini diungkapkan pada Acara Rembuk Stunting, Pertemuan Koordinasi dan Konvergensi Aksi III Kota Banjarmasin di Rattan In, Selasa Pagi (23/04/2024).
Sedikit bocoran dari kepala BKKBN, pa Hasto ada kenaikan angka stunting sekitar 0,1 persen” kata Ibnu Sina.
Peningkatan angka stunting ini disebabkan masih tingginya angka kasus stunting baru dibandingkan dengan upaya penurunan angka stunting.
“Kita sebenarnya masih kutub-kutuban karena sehari dua ini rakernas kesehatan diumumkan angka stunting kita, target kita di 14 persen bisa tercapai, bocoran dari Kepala BKKBN angka stunting naik, ini seolah upaya penurunan kita stuck atau terhenti, padahal secara jumlah kita bisa menurunkan dari 1300 turun jadi 1200 dan terakhir turun menjadi 1100 dengan target dibawah 1000 pada tahun ini” kata Ibnu Sina.
Menurutnya penyebab tidak turunnnya angka stunting akibat terlalu fokus pada penyelesaian masalah hulu atau intervensi berupa pemberian makanan tambahan, sementara untuk persoalan hilir seperti persiapan pernikahan, persiapan hamil hingga gizi pada remaja putri atau yang mau menikah terabaikan.
Untuk mengejar penurunan stunting, dirinya meminta mengaktifkan kembali pemberian tablet penambah darah kepada remaja putri yang selama satu tahun terakhir ini tidak dijalankan.
Sementara, Kepala Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin, Nuryadi mengatakan akan kembali mengaktifkan pemberian tablet penambah darah untuk siswi SMP Kelas 3.
Selama ini, pemberian tablet tambah darah pada setiap senin pagi ini tidak berjalan lancar akibat munculnya keluhan mual dan muntah setelah mengkonsumsi tablet penambah darah.
Berdasarkan perhitungan selama 1 tahun, setiap remaja putri mengkonsumsi sebanyak 52 tablet. “Harapan kami, untuk pengawasan minum pil penambah darah tidak hanya menjadi tugas dewan guru namun juga orang tua” kata Nuryadi.
Sementara, jumlah siswa putri dari 35 buah SMP di Kota Banjarmasin mencapai sekitar 5000 orang. (mar/K-3)