BANJARMASIN, Kalimantanpost.com – Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Wilayah Kalimantan Selatan resmi memulai babak baru dengan dilantiknya pengurus masa bakti 2025–2028 di Gedung Mahligai Pancasila, Banjarmasin, Selasa (12/11/2025) malam.
Pelantikan ini bukan sekadar seremonial, tapi jadi momentum penting bagi MTI Kalsel untuk tancap gas memperkuat perannya dalam membangun sistem transportasi yang aman, berkelanjutan, dan berpihak pada masyarakat Banua.
Wakil Ketua Bidang Kerjasama, Pemberdayaan dan Penguatan Wilayah MTI, Muhammad Aris, SKom, MM, yang menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor. Ia menyampaikan MTI bukan sekadar organisasi profesi, tetapi wadah bersama antara akademisi, praktisi, birokrat, dan masyarakat pemerhati transportasi untuk melahirkan solusi nyata bagi kemajuan transportasi di Banua.
“Pelantikan ini bukan hanya seremonial, ini komitmen baru untuk menjadikan MTI sebagai rumah karya dan aksi nyata yang mendukung mobilitas masyarakat Kalimantan Selatan,” ujar Aris.
Sementara itu, Ketua Umum Masyarakat Transportasi Indonesia, Tory Damantoro menekankan pentingnya sinergi dan keterbukaan terhadap kritik dalam membangun kebijakan transportasi yang berpihak kepada masyarakat.
“MTI harus hadir bukan hanya untuk memberikan kritik, tapi juga membantu pemerintah dalam merumuskan masalah secara tepat, dengan begitu setiap solusi yang dihasilkan benar-benar relevan dan berdampak,” kata Tory.
Ia juga menyampaikan MTI terus memperluas jaringan kolaborasi internasional, termasuk peluang pelatihan dan magang bagi mahasiswa melalui kerja sama dengan Eastern Asia Society for Transportation Studies. Menurutnya, penguatan kapasitas sumber daya manusia menjadi kunci agar dunia transportasi nasional tak tertinggal dalam inovasi global.
Puncak acara ditandai dengan sambutan dari Ketua Dewan Pengurus Wilayah MTI Kalimantan Selatan yang baru dilantik, Prof Dr Ir Fitrian Radam, ST, MT, IPU.
Dalam sambutannya, dibacakan Fitrian menegaskan komitmen kepengurusan baru untuk membangun organisasi yang solid dan produktif.
“Kami ingin MTI Kalsel menjadi mitra yang aktif, kritis, tapi tetap konstruktif bagi pemerintah daerah, kami siap menjadi jembatan antara kepentingan publik dan kebijakan transportasi agar masyarakat merasakan manfaat langsung,” tutur Fitrian.
Ia juga menekankan pentingnya membangun budaya transportasi yang berkarakter dan berkeadilan, sejalan dengan semangat menciptakan kota yang nyaman dan ramah bagi warganya.
“Transportasi bukan sekadar sarana perpindahan, tapi cerminan wajah kota, kalau transportasinya baik, berarti tata kelolanya juga baik,” tambahnya.
Acara pelantikan berlangsung khidmat dan dihadiri oleh berbagai tokoh, mulai dari unsur akademisi, pejabat daerah, praktisi transportasi, hingga mahasiswa. Antusiasme peserta mencerminkan harapan besar agar MTI Kalsel dapat membawa perubahan konkret di sektor transportasi.
Dengan semangat baru ini, MTI Kalsel diharapkan mampu memperkuat kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha. Kepengurusan yang baru dilantik berkomitmen menjadikan tiga tahun ke depan sebagai masa pengabdian penuh karya untuk mewujudkan sistem transportasi yang aman, terintegrasi, dan berkelanjutan di Kalimantan Selatan. (nug/KPO-3)
