BANJARMASIN, Kalimantanpost.com – Setelah resmi dilantik, Dewan Pengurus Wilayah Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Kalimantan Selatan langsung menunjukkan kesiapannya menjadi mitra strategis pemerintah daerah dalam membenahi sistem transportasi di Banua. Kolaborasi lintas sektor dinilai sebagai kunci agar pembangunan transportasi di Kalimantan Selatan berjalan efektif, efisien, dan berpihak pada masyarakat.
Ketua Umum MTI, Tory Damantoro, menegaskan kehadiran MTI Kalsel bukan sekadar simbolik, tapi akan menjadi pendamping aktif bagi masyarakat, pemerintah, dunia usaha, serta semua pemangku kepentingan.
Ia menyebut, peran MTI tidak hanya memberikan kritik, tapi juga solusi berbasis riset dan pengalaman lapangan.
“MTI harus jadi mitra pemerintah, bukan penonton, kami hadir membantu merumuskan kebijakan, menjelaskan duduk perkara masalah transportasi, dan memberi pandangan yang membangun agar solusi yang diambil tepat sasaran,” ujar Tory.
Menurutnya, Kalimantan Selatan menjadi wilayah ke-23 MTI yang terbentuk di Indonesia. Dengan jaringan nasional yang kuat, MTI Kalsel akan mendapat dukungan penuh dalam mengembangkan transportasi darat, laut, dan udara yang lebih tertata. Ia juga menambahkan keterlibatan akademisi dan praktisi menjadi kekuatan utama organisasi ini.
“Kami ingin masyarakat tahu, transportasi bukan sekadar urusan kendaraan di jalan, tapi urusan mobilitas hidup, kalau transportasi bagus, maka tata kelola kotanya juga ikut membaik,” tambahnya.
Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Kalimantan Selatan, M Fitri Hernadi, A.P, MSi, menyambut baik pelantikan MTI Kalsel. Ia menyebut organisasi ini punya peran penting dalam membantu pemerintah memperbaiki kebijakan dan program yang menyentuh langsung kebutuhan masyarakat.
“Kami melihat MTI sebagai mitra yang punya kapasitas akademik dan jejaring luas, kolaborasi seperti ini sangat dibutuhkan, terutama untuk menyelesaikan masalah klasik seperti ODOL (Over Dimension and Over Load) dan kelayakan kendaraan,” kata Hernadi.
Menurutnya, dengan kehadiran MTI, diskusi mengenai transportasi dapat lebih ilmiah dan berbobot, tidak hanya berdasarkan opini atau tekanan publik. Ia menilai pendekatan berbasis riset dan data akan membantu pemerintah mengambil keputusan yang lebih tepat dan terukur.
“MTI bisa menjadi jembatan antara masyarakat dan pemerintah, mereka bisa menjelaskan alasan di balik kebijakan transportasi dan membantu publik memahami arah kebijakan itu sendiri,” ujarnya.
Hernadi juga menyoroti pentingnya pembentukan MTI di tingkat kabupaten dan kota sesuai kebutuhan wilayah. Namun ia mengingatkan agar struktur organisasi tidak terlalu besar supaya tetap fokus dan efektif.
“Yang penting bukan banyaknya struktur, tapi efektivitas kerja, semakin ringkas, semakin mudah bergerak dan memberi dampak nyata,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua Umum DPW MTI Kalimantan Selatan, Prof Dr Ir Iphan Fitrian Radam, ST, MT, IPU, menegaskan kepengurusan baru akan bekerja dengan semangat sinergi dan pelayanan publik. Ia menyebut, tagline MTI “Sinergi Mewarnai Kemajuan Transportasi Indonesia” menjadi arah kerja seluruh anggota di daerah.
“Kami akan bersinergi dengan pemerintah daerah, mendengarkan aspirasi masyarakat, dan memastikan transportasi di Kalsel semakin aman, nyaman, dan berkelanjutan,” ujar Iphan.
Ia juga menyoroti pentingnya pendekatan yang berbasis data dan adaptif terhadap perilaku masyarakat lokal. Setiap solusi, katanya, harus disesuaikan dengan karakter sosial dan geografis Kalimantan Selatan agar efektif dan diterima masyarakat.
“Tidak bisa kita adopsi mentah-mentah sistem dari daerah lain atau luar negeri, kita pelajari, lalu kita sesuaikan dengan kondisi Banua,” tambahnya.
Iphan menilai, seluruh moda transportasi di Kalimantan Selatan harus dirangkul dalam satu pengelolaan terpadu agar tidak terjadi tumpang tindih kebijakan dan konflik kepentingan. Dengan pengelolaan satu atap, ia yakin efisiensi, keamanan, dan kenyamanan bisa lebih terjamin.
“Transportasi itu harus harmonis, kalau tiap pihak jalan sendiri, hasilnya justru macet kebijakan, karena itu, sinergi dan kolaborasi adalah kuncinya,” tutupnya.
Dengan semangat baru ini, MTI Kalsel diharapkan mampu menjadi wadah yang menyatukan ide, riset, dan aksi nyata dalam membangun transportasi yang manusiawi dan berkelanjutan. Pemerintah daerah pun optimistis, sinergi bersama MTI akan membawa Kalimantan Selatan menuju sistem transportasi yang lebih tertib, aman, dan berpihak pada masyarakat. (nug/KPO-3)














