Status Siaga ini untuk mengantisipasi gangguan kesehatan terhadap warga sebagai dampak cuaca panas dan sengatan matahari
BANJARMASIN, KP – Cuaca panas menyengat yang disertai kelembaban udara tinggi sehingga membuat udara terasa gerah membuat Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin memberlakukan siaga Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
Status Siaga ini untuk mengantisipasi gangguan kesehatan terhadap warga sebagai dampak cuaca panas dan sengatan matahari.
Sementara, himbauan di lakukan di media sosial dan pusat pelayanan kesehatan (Puskesmas).
Gangguan kesehatan itu ditandai dengan gejala keringat berlebih, kulit terasa panas dan kering, rasa berdebar atau jantung berdetak lebih cepat, kulit terlihat pucat, kram pada kaki atau abdomen, mual, muntah dan pusing serta urin yang sedikit atau berwarna kuning pekat.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin, M Ramadhan meminta warga dengan gejala tersebut untuk segera mendinginkan tubuh dengan meletakkan handuk atau sponge di bagian lipatan tubuh, dibawah pergelangan tangan serta leher.
Selain itu, terus memberikan minum untuk menambah cairan tubuh.
Jika langkah ini masih tetap bergejala, warga diminta untuk membawa penderita ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat.
M Ramadhan menghimbau warga untuk melakukan pencegahan dehidrasi dengan banyak minum serta jangan sampai menunda minum hingga merasa haus.
Hindari kontak langsung dengan sinar matahari, gunakan topi atau payung serta menggunakan suncreen minimal 30 SPF untuk bagian tubuh yang tidak tertutup pakaian.
Menggunakan pakai longgar dan berbahan ringan serta berwarna cerah agar tidak menyerap panas.
Mencegah keluar rumah atau berada di luar ruangan dari pukul 10 pagi hingga 3 siang.
Jangan meninggalkan siapapun di dalam kendaraan dalam kondisi parkir baik dalam kondisi terbuka atau tertutup.
Sementara selalu sediakan botol air semprot dingin di dalam kendaraan.
Terakhir selalu menjaga kondisi tubuh dengan minum vitamin dan istirahat yang cukup.
Sementara, Walikota Banjarmasin telah mengintruksikan petugas kesehatan untuk selalu siaga dalam menghadapi cuaca terik menyengat yang terjadi akhir-akhir ini.
Hampir seluruh wilayah asia tenggara berdasarkan indikator cuaca berwarna merah.
Kalau berkaca kejadian pada negara 4 musim, subtropis atau wilayah asia pasifik, yang paling rentan terhadap cuaca panas ini adalah kelompok usia lansia.
Kelompok lansia paling rentan menjadi korban jiwa karena mereka tidak tahan pada suhu yang sangat panas. Saya berharap hal ini tidak terjadi di daerah kita tutur Ibnu Sina.
Sebagai langkah antisipasi, tenaga kesehatan harus siaga, fasilitas pelayanan kesehatan harus mampu menangani kalau kalau kondisi darurat terjadi.
Puskesmas hingga Pustu harus mampu melakukan pertolongan pertama di tingkat awal tentu lebih baik tutup Ibnu Sina. (Mar/K-3)