Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan
Nusantara

Dubes Swedia : Budaya Sadar Lingkungan Berawal dari Kepedulian Warga

×

Dubes Swedia : Budaya Sadar Lingkungan Berawal dari Kepedulian Warga

Sebarkan artikel ini
IMG 20240906 WA0011 11zon

JAKARTA, Kalimantanpost.com – Sebagai negara yang memegang predikat The Most Suistainable Country in The World, Swedia diuntungkan karena memiliki populasi tersadar lingkungan sedunia. Hal ini tercermin dari fakta bahwa warganya termasuk dalam kelompok pendaur ulang terbesar sedunia serta mampu mengadopsi praktik ramah lingkungan dengan tingkat kesadaran yang tinggi.

Saat disinggung bahwa Indonesia harus belajar dari keberhasilan Swedia dalam mengaplikasikan kebijakan undang-undang perlindungan lingkungan, Duta Besar Swedia untuk Indonesia, Daniel Blockert menyatakan bahwa kondisi Indonesia dengan luas wilayah dan jumlah penduduk yang besar memiliki tantangan yang berbeda dibanding Swedia. Namun demikian dirinya berharap keterlibatan generasi muda Indonesia harus semakin ditingkatkan.

Baca Koran

“Target kesadaran lingkungan di masa depan terletak pada para pemuda. Kami terbuka untuk memberikan informasi seputar isu lingkungan bagi generasi muda Indonesia. Terlebih saat ini banyak pelajar Indonesia juga bersekolah di Swedia” ujar Dubes yang mulai bertugas di Indonesia sejak Oktober 2023 lalu.

Ditemui Kalimantan Post disela kunjungan Balasan Anggota Parlemen Sveriges Riksdag kepada Komisi IV DPR RI Senayan Jakarta, Jum’at (6/9). Daniel Blockert mendampingi Emma Nohrén, Pimpinan Komisi Lingkungan dan Pertanian Sveriges Riksdag, Badan Legislatif dan Pembuat Keputusan Tertinggi di Kerajaan Swedia. Sebelumnya diketahui bahwa Komisi IV DPR RI telah melakukan studi banding tentang pertanian dan peternakan ke Swedia May 2024 lalu.

Dalam lawatannya ke Indonesia delegasi Sveriges Riksdag juga berkesempatan mengunjungi Kalimantan Timur.

“Penerapan kesadaran lingkungan dan penanganan isu pangan pada pertanian Indonesia sudah bagus, namun luasnya lahan di Indonesia memerlukan kejelasan zonasi yang mempermudah masyarakat memahami mana area terbuka hijau, area terlindungi dan area umum” jawab Emma Nohrén saat ditanya tentang kesannya terhadap Kalimantan.

Menurutnya kejelasan informasi terkait zona hijau dapat memberikan fleksibilitas kepada pemerintah daerah untuk fokus dalam mempromosikan gaya hidup sehat, mengurangi polusi, atau menyediakan perumahan yang terjangkau dan pekerjaan yang berkelanjutan.

“Umpan balik masyarakat & keberpihakan kebijakan politik terhadap lingkungan hidup dan keberlanjutan alam sangat menentukan nasib Indonesia kedepan” ujar Emma.

 

Photo :

Kunjungan Balasan Delegasi Parlemen Swedia dengan Komisi IV DPR RI (Kalimantanpost.com/Bima)

Iklan
Iklan