Hasnuryadi perkenalkan Bagas dan Bagus. (Kp/opiq)
Banjarmasin, KP – Pembinaan usia muda di Indonesia selalu menjadi hal yang sangat menarik untuk dibahas. Dalam upaya mengembangkan bakat-bakat muda tanah air, Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) memiliki beberapa program guna mendapatkan prestasi.
Program yang paling terkenal hingga sekarang adalah PSSI Primavera dan Baretti di tahun 1993 sampai 1996 yaitu mengirim bakat-bakat muda Indonesia berlatih sepakbola di Italia. Nama-nama seperti Ilham Romadhona, Kurniawan Dwi Yulianto, Kurnia Sandy, Bima Sakti, Anang Ma’ruf, Aples Tecuari dan masih banyak lagi berkesempatan mengikuti program tersebut dan menimba ilmu di negara yang kala itu menjadi kiblat sepakbola dunia.
Walaupun masih minim prestasi, namun program PSSI Primavera bisa dikatakan salah satu program terbaik yang pernah dilakukan PSSI. Hampir semua pemain PSSI Primavera menjadi tulang punggung di clubnya masing-masing. Bahkan Kurniawan Dwi Yulianto, Kurnia Sandy dan Bima Sakti sukses masuk ke dalam skuat Sampdoria pada saat itu. Sayangnya, PSSI kemudian memilih untuk tidak melanjutkan program pembinaan sepakbola ke Italia.
Beberapa tahun kemudian, munculah program yang hampir serupa namun bukan Itali negara yang dituju. Destinasi selanjutnya adalah negara Amerika Latin, Uruguay. Program itu disebut Sociedad Anonima Deportiva (SAD), dan pengiriman pemain dilakukan secara berkala selama beberapa tahun. Program ini bisa dibilang kurang berhasil. Jangankan berprestasi, mantan pemain-pemainnya pun jarang ada yang eksis di persepakbolaan nasional. Hanya beberapa nama saja yang mampu menembus Liga Indonesia, yaitu Zainal Haq, Alfin Tuasalamony dan Yandi sofyan dan Hansamu Yama Pranata.
Selain dua program diatas, PSSI juga pernah mengirim tim U23 ke Herenveen, Belanda. Meski program ini tidak sefamiliar program terdahulu, usaha PSSI tetap perlu diapresiasi dalam mengorbitkan Ahmad Bustomi dan kawan-kawan.
Melihat dari sejarah itu nampaknya PSSI kembali menerapkan program serupa. Hal itu sengaja dilakukan agar sepak bola Indonesia ke depannya tak lagi hanya bisa berprestasi di usia muda, namun ketika beranjak ke tahap selanjutnya prestasi tersebut malah semakin menurun.
Negara asal Sepakbola, Inggris, akan menjadi tujuan selanjutnya. Kali ini Timnas U16 yang baru saja mengharumkan nama Indonesia yang akan dikirim kesana. Program ini bertujuan untuk menjaga konsistensi dari penggawa Timnas U-16 Indonesia.
Seperti diketahui, Tim Nasional U-16 Indonesia baru saja mengharumkan nama Indonesia usai melangkah ke perempatfinal AFC U16 di Malaysia beberapa waktu lalu. Meski gagal lolos ke Piala Dunia U16 Peru, karena kalah bersaing dnwgan Australia, prestasi itu dianggap bukanlah sesuatu yang biasa, pasalnya tim berjuluk Garuda Asia tersebut berhasil menaklukkan tim-tim kuat Asia.
Sebanyak 25 pemain alumni Timnas U16 dipanggil untuk mengikuti program tersebut. Lima diantara merupakan pemain Barito Putera. Rinciannya, 4 pemain masuk dalam 25 pemain inti yang diberangkatkan ke Inggris, 1 pemain masuk dalam waiting list. Lima pemain tersebut adalah Amiruddin Bagas Kaffa, Amiruddin Bagas Kahfi, Yudha Febrian, dan Alif Jaelani. Sementara satu pemain yang masuk waiting list adalah Dandi Maulana.
Program tersebut rencananya akan dijalankan selama 6 bulan, terhitung sejak Desember 2018 hingga Mei 2019. Selama program beasiswa tersebut, para pemain akan mendapatkan pelatihan sepakbola di bawah pelatih profesional dari FA England dan PSSI.
Program Beasiswa ini merupakan bentuk kerjasama PSSI Super Soccer TV. Beasiswa tersebut juga akan memfasilitasi serangkaian ujicoba dan trial dengan akademi
profesional, pendidikan formal pemain, akomodasi, konsumsi dan transportasi.
Sekedar info, program beasiswa ini tidak akan mempengaruhi status pemain di klub, sehingga program ini akan memberi manfaat optimal bagi pengembangan pemain yang akhirnya akan memberi manfaat optimal juga untuk pengembangan Elite Pro Academy di Klub.
“Sehubungan dengan program beasiswa tersebut, kami memanggil 25 pemain yang telah terjaringmelalui Liga 1 U16 dan EPA Development Camp (nama terlampir), dan meminta agar manajemen klub dapat memberikan persetujuan untuk mengikuti program beasiswa ini,” kata Sekjen PSSI Ratu Tisha dalam surat pemberitahuan Kepada manajemen Barito Putera tertanggal 30 Oktober 2018.
Menanggapi program beasiswa tersebut, salah satu rekrutan anyar Barito Putera Amiruddin Bagus Kahfi mengaku senang namanya masuk dalam list yang akan diberangkatkan ke Inggris. Dirinya mengatakan program tersebut sangat bagus untuk membantu perkembangan pemain muda.
“Senang pasti. Ini kesempatan langka. Saya akan memanfaatkan kesempatan ini untuk mengasah kemampuan sebaik-baiknya,” kara bintang Timnas U16 tersebut.
Sama seperti Bagus, saudara kembarnya Amiruddin Bagas Kaffa juga mengaku gembira bisa mendapat kesempatan berlatih di Inggris. Menurutnya, Inggris adalah kiblat sepakbola saat ini. Banyak pemain top dunia yang bermain disana, dan dirinya akan memanfaatkan momen tersebut sebaik-baiknya. (rel/piq/k-9)