Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Space Iklan
Space Iklan
Iklan
Ekonomi

Banjarmasin Serius Revitalaisai Pasar Ujung Murung

×

Banjarmasin Serius Revitalaisai Pasar Ujung Murung

Sebarkan artikel ini
Iklan

BANJARMASIN, KP – Rencana revitalisasi Pasar Ujung Murung dan Pasar Sudimampir ingin segera direaliasaikan Pemko Banjarmasin sembari menunggu hasil pendataan dari tim yang dibentuk. Namun, ada satu pasar yang cukup tua yang juga disentuhan di Jalan Niafa Timur, Padahal pasar ini juga sudah berumur puluhan tahun.

Kondisi pasar ini pasca mengalami kebakaran, seakan sudah tak terurus lagi. Satu bangunan yang dijadikan gudang sekaligus toko, terpampang papan nama milik Pemko Banjarmasin berwarna orange. Gudang yang mampu memuat sekitar 200 buah sepeda ini sebelumnya ingin dijadikan Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Banjarmasin menjadi gedung parkir, namun terkendala soal status kepemilikan lahan.

Baca Koran

“Kalau ada rencana dari pemerintah kota ingin menata Pasar Sepeda, tentu kami sangat menyambut gembira. Terpenting, bisa mengajak para pedagang sepeda,” kata H Samsuni, salah satu pengurus Persatuan Pedagang Pasar Sepeda Banjarmasin (PPSB) kepada wartawan, Senin (26/11).

Menurut H Samsuni, pernah di masa Walikota Banjarmasin HA Yudhi Wahyuni memperbaiki Pasar Sepeda, dengan memasang kanopi agar para pedagang sepeda bisa memajang jualannya dengan tenang, tanpa harus berpanas hujan.

“Tapi, itu dulu. Sekarang, belum ada perbaikan sama sekali. Lagipula, sekarang bisa dihitung dengan jari, pedagang yang berjualan sepeda. Banyak yang beralih jadi pedagang sepeda motor bekas. Sebagian lagi, dijadikan tempat untuk mendeko,” ucap Samsuni.

Dulu dikenang Samsuni, para pedagang PPSB mencapai ratusan orang yang aktif, kini tersisa hanya separuh atau malah kurang. “Yang aktif berjualan, mungkin bisa dihitung dengan jari. Ya, peminat sepeda sekarang berkurang. Padahal, waktu kenaikan sekolah, permintaan sepeda cukup tinggi. Sekarang, ya hanya satu atau dua, itupun sangat jarang sekali,” ujarnya.

Menurut dia, sekarang juga harus bersaing dengan munculnya toko-toko sepeda yang tersebar seantero Banjarmasin. Walau lagi boming sepeda gunung, H Samsuni mengatakan tak menjadi jaminan sepeda yang dijual di Pasar Sepeda itu, turut dilirik. “Di sini, banyak sepeda bekas. Kalau pun baru, ya harganya lebih murah dibandingkan toko. Soal kualitas, tentu tak bisa dibandingkan,” ucap Samsuni.

Baca Juga :  Segini Upah Minimum Kabupaten dan Kota Serta UMS di Kalteng 2025.

Begitupula H Didin. Pedagang sepeda lainnya di Pasar Sepeda, kawasan Jalan Niaga Timur ini pun mengaku zaman keemasan jualan sepeda sudah berlalu. Menurut dia, kini, banyak yang sudah pindah dan beralih profesi. “Tersisa hanya kami-kami ini. Ya, sudah generasi kedua kami ini,” kata Didin.

Ia bercerita memang ada kabar rencana penataan Pasar Sepeda, namun hal itu tak kunjung terealisasi. Tersisa sekarang hanya bangunan tua di samping pohon beringin. Sebagian pedagang hanya memanfaatkan menjadi gudang. Selebihnya, mereka memilih menggelar dagangan di luar atau memanfaatkan bagian bawah kanopi yang pernah dibangun Walikota HA Yudhi Wahyuni dulu.

“Jualan sepeda itu sama seperti jualan sepeda motor. Mungkin karena ekonomi sulit, orang beli sepeda motor, apalagi sepeda sangat jarang. Kami memilih bertahan, karena tak punya kerjaan lain,” ujar Didin.

Ia pun menyambut jika benar ada rencana penataan pasar-pasar tradisional itu menyentuh Pasar Sepeda di Jalan Niaga Timur. Namun, Didin mengatakan rencana itu tak boleh membebani terlalu besar bagi para pedagang untuk menebus kios, misalkan. “Memang, usia Pasar Sepeda ini sudah terlalu tua, wajar kalau ada rencana ditata lagi,” imbuhnya.(net/vin/K-7)

 

Iklan
Iklan