Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
Hukum & Peristiwa

Dua Kelotok Adu Kuat, 1 Tewas 2 Hilang

×

Dua Kelotok Adu Kuat, 1 Tewas 2 Hilang

Sebarkan artikel ini

PANGKALAN BUN, KP – Tabrakan maut terjadi di Tanjung Api-api Daerah Aliran Sungai (DAS) Kumai Desa Sungai Kapitan Kumai, Kotawaringin Barat, Kalteng, Selasa (20/11) sekitar jam 00.00 WIB.

Perahu kelotok bermuatan material bangunan dengan 16 orang penumpang bertabrakan dengan perahu kelotok muatan buah sawit.

Baca Koran

Akibat kecelakaan transportasi air itu, satu korban tewas dan dua lainnya masih hilang. Sedangkan 13 orang selamat.

Perahu mesin bermuatan sawit dinakhodai Abdul Basir (37) warga Desa Sungai Cabang RT 2 Kecamatan Kumai dan kelotok bermuatan material bangunan serta 16 penumpang dikemudikan Syahrin (54) warga Jalan Budi utama RT 2 RW1 Desa Kubu.

Satu korban tewas yaitu seorang bocah, Muhammad Ridwan (5,6) warga Gang Sapil Jalan Ahmad Yani RY 20 Kelurahan Baru penumpang kelotok pembawa material.

Lalu dua penumpang anak-anak yang hilang, Suman Zaidan Fahrezi (2,6) warga Jalan Keramat RT 12 Kelurahan Kumai Hilir Kecamatan Kumai dan Raihan (1,2), warga Jalan Iskandar RT 18 Kelurahan Madurejo.

Diantara 13 penumpang kelotok yang selamat, yakni ibu kandung korban yang tewas, Sarinah (38) warga Jalan Ahmad Yani Gang Sapil RT 1 RW 06 Kelurahan Baru, dan kakak korban Sulastri (7).

Selain itu, ayah korban Suman Zaidan yang hilang, yakni Suman Syarifudin (33) warga Jalan Keramat RT 12 Kelurahan Kumai Hilir dan istrinya Iis Sugianti (31) guru honorer SDN 1 Sungai Cabang warga Jalan Keramat RT 12 Kelurahan Kumai Hilir.

Juga, Saifullah (26) warga Dusun Teluk Ranggau Desa Sungai Cabang RT 4 Kecamatan Kumai, Jumriati (28) warga RT 03 Desa Sungai Cabang dan Silvia (35) warga Jalan Iskandar RT 18 Kelurahan Madurejo, ibu kandung korban yang hilang yaitu Raihan.

Baca Juga :  Dirut Allo Bank Indra Utoyo Dicekal KPK Terkait Kasus Mesin EDC Bank

Kepala KSOP Kumai Wahyu Prihanto menjelaskan, awalnya kelotok bermuatan material bangunan serta ditumpangi 16 penumpang, berangkat dari pesisir pantai Kumai dari lokasi tanah Alm. Haji Besodokan Kumai Hilir menuju Desa Sungai Cabang, Senin (19/11) sekitar pukul 23.00 WIB.

Namun belum sampai tujuan, perahu kelotok tersebut tubrukan dengan perahu kelotok bermuatan buah sawit yang berangkat dari Teluk Pulai menuju pelabuhan Pribadi H. Nurdin Kumai, di Tanjung Api-api DAS Kumai Desa Sungai Kapitan.

Saat ini pihaknya bersama bersama tim gabungan masih terus melakukan pencarian di lokasi tabrakan kelotok tersebut.

“Tim gabungan terdiri dari Satpol Air Pokres Kobar Dit Polair Polda Kalteng (Marnit Kumai), Polsek Kumai, Basarnas,Pos Pelayanan KP3 Kumai, Puskesmas Kumai, Dishub Kalteng, Dishub Kobar serta masyarakat dan nelayan Kumai,” jelas Wahyu.

Di tempat yang sama Kasat Polairud Polres Kobar Iptu Herbet P Simanjuntak mengatakan, dari hasil koordinasi tim gabungan, sudah ditentukan rencana waktu pencarian korban hilang akibat tabrakan kelotok tersebut.

“Saat ini Standart Operating Prhocedure (SOP) pencarian masih berlangsung, dan rencana pencarian awal selama 7 hari,” jelas Herbet.

Kapolres Kobar AKBP Arie Sandy Zulkarnain Sirait mengatakan, pihaknya masih menjalani pemeriksaan awal terkait kecelakaan itu.

“Namun, dari pemeriksaan dua kelotok tersebut perlengkapan pendukungnya seperti lampu penerang dan lain-lain tidak lengkap,” jelas Kapolres.

Terlebih, lanjut Kapolres, kelotok tersebut berlayar sekitar pukul 23.30 WIB yang tentunya dalam kondisi gelap. “Tidak lengkapnya peralatan penerangan pada dua kelotok yang bertabrakan tersebut itu merupakan kelalaian masing-masing nahkoda,” jelas Kapolres.

Kemudian, Pos Angkatan Laut Kumai Lettu Laut (P) Sudjito mengatakan saat ini tali pengikat kelotok bermuatan material yang tenggelam akibat tabrakan tersebut sudah ditemukan.

Baca Juga :  Jaksa Agung RI, Monitoring Terkait Capaian Kinerja Jajaran Kejari Banjarmasin

“Kita akan menggelar rapat teknis pencarian korban pasca diterimanya info bahwa kelotok yang tenggelam sudah ditemukan lokasinya,” jelas Sudjito.

Menurutnya peralatan selam yang digunakan untuk pencarian korban yang hilang sudah disiapkan.

“Berdasarkan info di TKP, kondisi air sedang keruh, walau demikian kita akan terus pantau agar bisa menentukan waktu yang pas untuk memyelam dilokasi kelotok yang tenggelam,” jelas Sudjito.

Bupati Kobar Nurhidayah di Posko Gabungan di Markas Unit Kumai Direktorat Polair Polda Kalteng mengatakan, saat ini Pemkab Kobar bersama tim gabungan masih terus mengupayakan pencarian kedua korban yang masih hilang tersebut.

“Barusan tadi saya langsung mengecek ke TKP. Kita terus melakukan koordinasi dapam rangka pencarian korban yang hilang, semoga bisa cepat diketemukan,” jelas Bupati.

Hingga berita ini ditulis tim gabungan masih terus mencari keberadaan dua korban tabrakan kelotok.

Berdasarkan data terakhir sekitar pukul 12.00 WIB tim gabungan sudah menyiapkan alat selam guna mencari keberadan dua korban anak-anak yang masih hilang.

Sementara itu Direktorat Polair Polda Kalteng dan Polres Kotawaringin Barat (Kobar) juga melakukan investigasi bersama. Dan Markas Unit Polair Kumai Dir Polair Polda Kalteng yang menjadi lokasi posko tim gabungan pencarian korban hilang.(net/K-4)

Iklan
Iklan