Gubernur Sugianto Sabran saat memberi sambutan pada dialog publik. (Kp/DRT)
PALANGKA RAYA, KP — Pencabutan moratorium transmigrasi oleh Gubernur Kalteng dilakukan saat membuka dialog publik ketransmigrasiaan se Kalteng. Kegiatan bertujuan untuk mendukung dan mempercepat pengembangan Food Estate di tanah air.
Gubernur mengatakan Pemerintah Provinsi Kalteng sangat mendukung program pengembangan ketahanan pangan nasional. Karena itu perlu di buka kembali program transmigrasi agar tersedianya tenaga kerja.
Pasalnya pengembangan food estate akan banyak menyerap tenaga kerja, sementara jumlah angkatan kerja di Kalteng terbatas. Meski demikian Gubernur Kalteng minta agar investor food estate mengutamakan warga lokal.
“Jangan sampai dengan masuknya pendatang warga lokal terpinggirkan”, ujar Gubernur. Kapan perlu berdayakan dahulu masyarakat lokal, baru pendatang.
Dipaparkan masa lalu program transmigrasi lebih memperhatikan pendatang, seperti hak atas lahan dan usaha, sementara warga kurang mendapat perhatian. Itulah yang kami takut kan, imbuhnya.
Gubernur juga minta dalam pengembangan food estate jangan sampai picu ketimpangan antara warga lokal dengan pendatang.
Ia memberi contoh hadirnya PBS sawit hingga saat ini belum memberikan kesejahteraan bagi warga lokal. Bahan jadi bom waktu konflik antar masyarakat dengan investor.
Ketimpangan itu nantinya bisa menimbulkan kecemburuan sosial bahkan mengancam munculnya kerusuhan berbau etnis seperti yang pernah terjadi belasan tahun silam.
Dialog publik tersebut disi dengan paparan dari kementrian terkait, akademisi dan Dewan Adat Dayak (DAD) Kalteng, yang pada intinya juga memberikan dukungan pengembangan food estate di Kalteng, khususnya padi organik. (drt/K-8).