DIBEKUK – Normansyah alias Norman saat dibekuk. (KP/Net)
Kotabaru, KP – Dianggap merusak hubungan ikatan saudara, Normansyah alias Norman tega membantai istri adiknya di depan rumahnya, di RT 03, Dusun 1, Muara Napu, Desa Cantung Kiri Hulu, Kecamatan Hampang, Kabupaten Kotabaru, Kamis (8/11/2018) sekitar pukul 03.00 WITA.
Akibatnya adik iparnya yang bernama Martinah (24) itu, tewas terkapar di tempat dengan kondisi tubuh bersimbah darah, karena luka bacok di sekujur tubuh, seperti di kepala dan pundak sebelah kiri akibat tebasan parang pelaku.
“Pelaku dendam dengan alasan karena korban dibilang sering mempengaruni suaminya. Sehingga hubungan keluarga (pelaku dan kakaknya) tidak baik,” jelas Kapolres Kotabaru AKBP Suhasto MH Sik melalui Kapolsek Hampang Ipda Marjoko.
Ia menyatakan, sekitar tiga jam setelah kejadian pelaku ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka.
Insiden berdarah itu, kata dia, bermula saat korban dan suaminya, yang tak lain adalah adik pelaku, melintas di kebun pelaku, karena mau pulang dari mencari duren.
Padahal, pelaku sudah sering menegur agar mereka berdua jangan menggunakan jalan di kebun tersebut.
“Saat itu, keduanya kembali ditegur pelalu. Namun suami korban menyahut, inikan kebun orangtua kita,” kata Marjoko, Kamis (8/11).
Rupanya ucapan itu, menyulut emosi pelaku yang kemudian langsung mengejar korban dan suaminya. Saking ketakutannya, korban dan suaminya terpisah saat lari berusaha menyelamatkan diri.
Pelaku hanya mengejar korban, kemudian berkali-kali membacok korban di dekat depan rumah korban hingga bersimbah darah.
Saat suami korban datang sudah melihat kondisinya terkapar.
Melihat korban tersungkur bersimbah darah, tersangka langsung melarikan diri.
Hingga akhirnya, pelaku dibekuk di sebuah pondok berjarak lebih kurang 100 meter dari rumah korban. Setelah mendapat sedikit informasi warga, anggota mengepung pondoknya.
“Saat diringkus pelaku tanpa melakukan perlawanan. Tapi sempat berpura-pura tidak mengetahui ada kejadian,” tandas Marjoko.(net/K-4)