BANJARMASIN, KP – Toleransi di Kalsel selama ini terjaga dengan baik.
Hampir tidak ada kejadian atau insiden baik itu antar etnis maupub agama.
Masyarakat Kalsel terkenal selalu menjaga toleransi dan hidup rukun berdampingan.
Bentuk dan pelaksanaan toleransi ini, juga dianggap banyak pihak luar sangat bagus. Meski begitu, menurut Direktur Lembaga Kajian Keislaman dan Kemasyarakatan Kalsel, Rafiqah, seluruh komponen di Kalsel tidak boleh terlena.
Sebab, lanjutnya, jika terlena bisa saja tatanan toleransi tersebut bisa saja digeser konflik sara.
Dikatakan, meskipun toleransi sudah bagus upaya-upaya antisipasi dari ancaman konflik tetap harus dilaksanakan.
“Toleransi di Kalsel sudah bagus, pandangan orang luar juga bagus.
Tapi kita berharap dengan suasana keberagaman kita jangan terlena, kalau terlena maka lupa menguatkan, jika tidak kuat bila ada serangan tidak siap,’’ ujarnya di sela pembukaan Ekspo Religi, Jumat (2/11) di halaman Kantor Gubernur Kalsel.
Ia menambahakan, ekspo religi yang dilaksanakan tersebut salah satu upaya menguatkan toleransi dalam menghadapi isu-isu sara.
Tak bisa dipungkiri lanjut Rafiqah, di tahun politik seperti sekarang ini isu-isu sara mulai bermunculan.
Untuk itu, sambungnya, isu perdamaian harus diperkuat kembali.
“Ini upaya kita untum mengeratkan isu keberagaman.
Kita juga berupaya untuk menumbuhkan kesadaran bersama menjaga kerukunan umat beragama,’’ ujarnya.
Ekspo religi ini diikuti 37 stand yang terdiri dari semua perwakilan agama.
Baik itu organisasi keagamaan lembaga keagamaan, sekolah berbasis agama, hingga komunitas keagamaan.
“Aliran kepercayaan sudah kami undang, tapi tahun ini mereka tidak ikut.
Tahun kemarin ada perwakilan aliran kepercayaan yang ikut,’’ urai Rafiqah.
Sementara, Asisten III Administrasi Umum Setdaprov Kalsel, Heriansyah yang mewakili gubernur menambahkan, pemprov sangat mengapresiasi kegiatan yang bertujuan menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) tersebut.
Bahkan kata Heri, Gubernur Sahbirin Noor juga menyambut baik kegiatan itu.
“Kegiatan ini juga meningkatkan kepariwisataan, karena di sini juga menampilkan seni budaya.
Ini juga mengenalkan kepada masyarakat tentang lintas agama di Kalsel bersatu meski berbeda kepercayaan,’’sebutnya. (mns/K-2)