MEDIA GATHERING – OJK Regional 9 Kalimantan melakukan media gathering dengan awak media, pejabat dilingkungan OJK ketika memberikan penjelasa. (KP/Narti)
Banjarmasin, KP – Direktur Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan Regional IX Kalimantan, Nurdin Subandi mengungkapkan berdasarkan survie indeks literasi keuangan tahun 2016, Indeks Pasar Modal Nasional adalah sebesar 4,4 % atau meningkat dari sebelumnya di tahun 2013 yaitu sebesar 3,79 %, artinya dari 2013-2016 mengalami peningkatan sebesar 0,61 %.
“Sedangkan untuk indeks inklusi nasional tahun 2016 juga mengalami peningkatan dari 0,11% di tahun 2013 menjadi 1,25% di tahun 2016, meningkat sebesar 1,14%,” ucap Nurdin Subandi disela Kegiatan Media Gathering, Kamis (8/11) siang.
Dihadapan para pimpinan media dan wartawan, Nurdin mengatakan, untuk jumlah investor pasar modal di Kalimantan Selatan berjumlah 12.235 investor atau sebesar 22,26% dari seluruh investor pasar modal di pulau Kalimantan.
Bahkan, katanya, jumlah tersebut meningkat sebesar 59,29% (yoy), Tambahnya, Dengan meningkatnya jumlah investor berdampak pada kepemilikan saham di Kalimantan Selatan. Kepemilikan saham oleh investor di Kalimantan Selatan adalah sebesar Rp40,48 triliun.
Jadi, katanya, jumlah tersebut meningkat sebesar 22,67% (yoy).
kepemilikan saham di Kalimantan Selatan memiliki persentase sebesar 92,73% dari total kepemilikan saham investor di seluruh Pulau Kalimantan atau tertinggi dibandingkan provinsi lain nya di pulau
Kalimantan.
Ia juga mengungkapkan pula secara khusus di Kota Banjarmasin jumlah investor pasar modal berjumlah 6.387 investor apa sebesar 52,20% dari total investor di Kalimantan Selatan. Di antara investor tersebut 3.597 investor merupakan investor saham, 3.469 investor reksa dana dan 804 SBN.
Malah, katanya, kalau dibandingkan dengan jumlah penduduk di Kalimantan Selatan pada tahun 2018 yaitu 3.626.616 jiwa, maka jumlah penduduk kota Banjarmasin yang berinvestasi di seluruh saham pasar modal sebesar 0,34%.
Ia memaparkan bahwa terdapat 7 perusahaan yang memiliki jaringan kantor cabang di Provinsi Kalimantan Selatan dan seluruhnya berada di Kota Banjarmasin. Kantor cabang perusahaan efek atau sekuritas tersebut yaitu PT BNI sekuritas, PT valbury sekuritas, PT Mandiri sekuritas, PT Phillip sekuritas, PT MNC sekuritas, PT Indo Premier sekuritas dan PT RHB sekuritas.
Ia juga menambahkan bahwa terdapat satu kantor cabang manajer investasi yaitu PT Sinarmas Asset Management di Provinsi Kalimantan Selatan. terdapat 21 jaringan kantor cabang Bank umum yang memiliki izin sebagai agen penjual efek reksadana (APERD) di Provinsi Kalimantan Selatan.
Ditambahkan, tujuan kegiatan Literasi untuk mcningkatkan pemahaman perbangkan dan meningkatkan informa aktual pcrkcmbangan Otoritas Jasa Keuangan Badan Pengawasan Pasar Modal yang telah menyelenggarakan kegiatan sosialisasi dan Edukasi Pasar Modal Tcrpadu (SEPMT) 2018 dan di Banjarmasm pada tanggal 8 -9 November 2018.
Kegiatan yang dilaksanakan sejak tahun 2015 di berbagai kota di Indonesia menjadi kota ketujuh diselenggarakan program SEPMT di tahun 2018 ini setelah sebelumnya telah dilaksanakan di Surabaya, Semarang. Batam, Bali, Pematangmanm, dun Tasikmalaya. catatan ini mcmpakan basil
kerjasama antara OJK serta Bursaa Efek Indonesia (BEI) dan stakeholder lainnya.
Jadi, katanya, tujuan dan kegiatan dimaksud yang pertama untuk mcningkatkan Pemahaman diaera atas informasi aktual pcrkcmbangan di Pasar Modal. Kedua untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat dalam berinvestasi yang cerdas dan aman, kemudian sebagai bentuk ajakan persuasif kepada masyarakat dan untuk dapat memanitor dalam Pasar Modal.(vin/K-7)