WISUDA STIMIK – Inilah spontan para wisudawan menangis dan meminta ampun pada orang tuanya masing-masing dan tampak kegiatan prosesi wisuda yang digelar (STMIK) Indonesia Banjarmasin di Gedung Sultan Suriansyah Banjaramsin, Rabu (15/11) siang. (KP/Narti)
BANJARMASIN, KP – Suasana haru dan isak tangis mewarnai prosesi wisuda yang digelar Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Indonesia Banjarmasin di Gedung Sultan Suriansyah Banjarmasin, Rabu (15/11) siang.
Bagaimana tidak, Ketua Yayasan Pendidikan Bina Ilmu Banjarmasin, dr HM Zairullah Azhar, MSc menyatakan bahwa keberhasilan anak adalah doa orang tua.
Karena itulah, bagi yang ingin berhasil dan hidup mendapatkan keberkahan tentunya diminta jangan pernah menyakiti orang tua, karena itu pada kesempatan ini mintalah ampun dan meminta doa restu supaya kalian semua akan menjadi sarjana dan sukses hidup dan mendapatkan keberkahan, kata Zairullah Azhar yang mempersilahkan para wisudawan yang langsung diperbolehkan untuk meminta maaf dan doa dengan memeluk nya.
Spontan suasana gedung besar dan megah terdengar isak tangis. Tak hanya para wisudawan tetapi ayah dan ibu serta undanganpun banyak yang iba dan ikut larut dalam suasana tersebut hingga tak bisa membendung air mata.
Hal itu juga diakui salah satu ayah dari peserta wisuda. Pasangan H Jumato Iderus dan istrinya Hj Sriwarti Wardania dari Rantau tak bisa membendung air matanya. Ia mengaku terharu dan terenyuh manakala putra bungsunya datang menghampiri kursi rodanya yang duduk di belakang.
“Saya tak mudah ibu, tetapi kali ini saya tak bisa membendung air mata dengan ucapan dan didikan Pak Zairullah,’’ ungkap pensiunan guru SMP di Rantau ini.
Sedangkan tahun 2018 ini STIMIK Banjarmasin kembali mewisuda lulusan terbaiknya yang siap menjawab tantangan revolusi industry 4.0 yang merupakan generasi keempat perkembangan teknologi digital.
Para wisudawan/wisudawati STMIK Indonesia Banjarmasin untuk berpikir cerdas dan dituntut bekerja keras, bekerja tuntas dan bekerja ikhlas dalam persaingan di dunia kerja.
Ketua Yayasan Pendidikan Bina Ilmu Banjarmasin, dr HM Zairullah Azhar, MSc mengatakan, hal tersebut dilakukan disebabkan pengaruh arus globalisasi sudah tak terbendung masuk ke Indonesia.
Diringi dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih, dunia kini memasuki era revolusi 4.0. Yakni menekankan pada pola digital economy Artificial intellegency, hig data, robotic dan lainnya atau dikenal dengan fenomena discruptive innovation.
Era revolusi industry 4.0. Menyediakan peluang sekaligus tantangan bagi para lulusan dan alumni STMIK Indonesia Banjarmasin. “Lulusan STMIK ini bisa menjawab tantangan era revolusi industry 4.0, belum lulus sudah siap kerja dan mereka bisa mengisi kebutuhan dunia kerja,’’ ujar Zairullah usai acara Wisuda XXII STMIK Indonesia Banjarmasin, di gedung Sultan Suriansyah di Banjarmasin , Rabu (14/11).
Peran manusia secara bertahap diambil alih oleh mesin otomatis.
Akibatnya jumlah pengangguran semakin meningkat. Hal ini tentu saja akan menambah beban dan masalah baik lokal maupun nasional.
Semenetara itu Ketua STMIK Indonesia, Husnul Ma’ad Junaidi, SKom Mkom mengatakan, STMIK Indonesia kali ini mewisuda sebanyak 368 orang.
Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor yang diwakili Asisten I Bidang Pemerintahan Setdaprov Kalsel Drs H Siswansyah mengatakan, agar para lulusan STMIK Banjarmasin dapat mengamalkan ilmu komputer yang didapatkan ini, untuk kepentingan pembangunan di banua Kalimantan Selatan. “Para lulusan STMIK Banjarmasin ini, mampu menampilkan kemampuan terbaiknya,’’ ucap Siswansyah.
Selain itu, lanjut Siswansyah, para lulusan STMIK Indonesia Banjarmasin dapat bersaing di dunia kerja. Apalagi saat ini ilmu komputer sangat diperlukan. Oleh karena itulah, lulusan STMIK Banjarmasin diharapkan dapat memberikan yang terbaik atas ilmu yang didapatnya tersebut. (vin/K-5)