BUNTOK, KP – Untuk yang kesekian kalinya warga kelurahan Rantau Bahuang kecamatan Jenamas ‘menjerit’ histeris. Persoalannya sangat klasik, infrastruktur jalan di ibukota kecamatan tersebut hancur lebur.
Ironisnya, kendati sudah tiga kali ada kunjungan dari kabupaten ke kecamatan terkenal dengan kerbau rawanya itu, namun hingga saat ini masih belum ada tanda-tanda penanganan dilapangan.
Seiring kondisi tersebut, warga kecamatan Jenamas karuan saja merasa mereka terpinggirkan, padahal yang diharapkan adalah pemerataan pembangunan seperti program yang digaung-gaungkan pemerintah.
“Kita akui dan merasa, kecamatan Jenamas ini paling parah di Barito Selatan, terutama infrastruktur jalan,’’ ucap Ganda Rusadi salah satu tokoh masyarakat setempat kepada KP, Rabu (21/11).
Ganda Rusadi juga mengaku bingung, karena janji pihak kabupaten jalan yang rusak tersebut akan segera ditangani, namun sampai saat ini, justru tidak terlihat sama sekali.
“Apakah kecamatan kita ini dalam hal pembangunan dibedakan dengan kecamatan lain. Karena sejak jaman dulu, perhatian pemerintah sangat kurang,’’ beber Ganda Rusadi lagi.
Lebih jauh Ganda Rusadi, seiring kondisi jalan yang hancur tersebut, tentu saja sangat mengganggu terhadap aktifitas keseharian masyarakat.
Apalagi katanya, ruas jalan itu merupakan satu-satunya akses di ibukota kecamatan berada paling hilir dipinggiran das barito kabupaten Barito Selatan tersebut.(adi/K-8)