BANJARMASIN, KP – DPRD Kalsel melalui Komisi II yang diketuai Imam Suprastowo setelah meninjau dan melihat langsung kondisi kantor Cabang (KC) Bank Kalsel di Jakarta dan diberikan penjelasan rencana bisnis kedepan oleh Direktur Utama Bank Kalsel H Agus Sabarrudin disimpulkan sangat operasioanl layak dilanjutkan.
“ Setelah melihat langsung dengan mempertimbangan letak strategis dan kredit produktipnya tinggi kami berkesimpulan Bank Kalsel Cabang Jakarta layak dilanjutkan bisnisnya,”ucap Ketua Komisi II Imam Suprastowo kepada awak media, sekembalinya dari kunjungan ke Bank Kalsel Cabang Jakarta, Senin (14/10/2019).
Jadi, katanya, bukan tanpa alasan, Komisi II DPRD Provinsi merekomendasi hal tersebut. Karena dari hasil laporan memang pada dua tahun terakhir 2017 dan 2018 mengalami kinerjanya mengalami penurunan. Tetapi 2019 sekarang produktivitas mulai membaik setelah dilakukan pengawasan operasional
“Pada awalnya memang biaya operasional terlalu tinggi, tetapi setelah melihat terdapat perubahan yang signifikan terhadap KC Bank Kalsel Jakarta sekarang, sehingga dipandang perlu bahwa bisnis ini dilanjutkan operasionalnya,’’katanya.
Hal ini tak bisa dipungkiri dengan kejadian ini. Karena sebuah perbaikan dari pihak managemen Bank Kalsel untuk kesempatan yang akan datang sangat tepat, jelasnya saat berada di Ruang Komisi II.
Adapun faktor lain yang menyebabkan komisi II DPRD Kalsel meminta KC Bank Kalsel dilanjutkan karena memang letak kantor cabang sangat stretegis dari kantor pusat serta kredit pinjaman bersifat produktif, katanya.
Oleh karena itu, dari pemasukan yang bersifat konsumtif terhadap kantor cabang Bank Kalsel Jakarta, sehingga perlu dilanjutkan lagi,”Insyaallah ke depan akan ada perbaikan yang signifikan,” tegasnya.
Jadi, sepanjang komitmen yang tetap dipegang penuh untuk melakukan perbaikan, kantor Cabang Bank Kalsel Jakarta akan mampu bersaing di pusat Ibu Kota Negara saat ini. “Komitmen harus tetap dipertahankan, sejauh ini laporan dari direktur utama Bank Kalsel mengalami kenaikan,” paparnya.
Jadi dengan letak posisi yang strategis di pusat Ibu Kota tentunya akan lebih menguntungkan perusahaan dalam segala hal, akan tetapi perlu pengawasan yang lebih dalam menjalankannya, demikian Ketua Komisi II Imam Suprastowo.(vin/K-1)
