Banjarmasin, KP – Menyusul maraknya sistem paket calon pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) belakangan ini petahana Walikota H Ibnu Sina menyerahkan sepenuhnya yang berkoalisasi adalah partai politik.
“Kami memang ada ikatan moril di semua Parpol di Banjaramsin dan kita juga serahkan pada Parpol dan selama ini belum ada ikatan jika akan kolaborasi antar Parpol didasarkan pada kepentingan dalam pencalonan kepala daerah dan wakilnya,’’ ucap Walikota Banjarmasin H Ibnu Sina di DPD Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Senin (28/10).
Ibnu juga belum bisa mematok Parpol mana yang sudah ada pembicaraan. Karena semua calon kepala dan wakilnya yang diusung oleh partai politik tergantung dari kecocokan masing-masing partai, bisa Golkar, Gerindra ataupun Demokrat.
“Sosok wakil walikota, saya tergantung partai pengusung saja,’’ tegas Ibnu lagi.
Ditanya soal nama Hj Ananda dari Partai Golongan Karya (Golkar) serta Muhammad Yamin Gerinda mencuat dikabarkan mendampingi Ibnu Sina pada Pilwali 2020. Menurut Walikota, semuanya bisa terjadi tergantung Parpol pengusung.
Bahkan, katanya, mereka berdua masing masing punya jabatan sebagai Wakil Ketua DPRD Banjarmasin. Ibnu Sina sendiri mengaku optimis diusung kembali oleh PKS yang merupakan partai mengantarkan pada posisi sekarang saat Pilkada lima tahun lalu.
“Jika Gerindra cepat menangkap, mungkin kita bersama, tapi tidak menutup kemungkinan juga dengan Golkar dan partai lainnya,’’ ucap Ibnu lagi.
Kecocokan antar partai politik di daerah akan sangat menentukan pasangan dari partai mana saja yang akan berkompetisi di Pilkada nantinya. Melalui atas dasar tersebut, Ibnu mengakui bakal melanjutkan langkah politiknya ke mesin Parpol lain yang memiliki kursi di DPRD Banjarmasin.
Khusus untuk memenuhi jumlah dukungan maju Pilwali Banjarmasin dengan 9 kursi wakil rakyat. “Mitra koalisi kepartai lain, karena politik ini sangat dinamis bisa sewaktu waktu berubah,’’ terangnya.
Ibnu turut mengakui dirinya tak mungkin jadi orang nomor dua menggantikan posisi Hermansyah. Berdasarkan aturan hal itu dilarang. Karena itu Ibnu tak mungkin daftar wakil walikota di partai politik. Sementara dirinya masih mencari tokoh pendampingnya. (vin/K-5)