Banjarmasin, KP – Pihak Kepolisian Daerah Kalimantan Selatan, intruksikan jajaran di Polres-polres selalu siaga, jaga situasi keamanaan serta pendekatan dengan tokoh-tokoh adat untuk menjaga penduduknya masing masing.
Tentunya itu, salah satu antisipasi pasca rusuh terjadi di Pelabuhan Penyeberangan Penajam – Balikpapan Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur, Rabu (16/10) lalu, dan sekarang kondisinya sudah kondusif.
“Iya salah satu dibahas, selain perketat pengamanan juga soal pendekatan terhadap tokoh adat di daerah ini,” kata Kabid Humas Polda KLalel, Kombes pol M Rifai, kepada {[KP]}, Kamis (17/10)
Sedangkan Kapolda Kalsel, Irjen Polisi Yazid Fanani melalui Wakapolda, Brigjen Polisi Aneka Pristafuddin, berharap peristiwa itu tidak terjadi di Kalimantan Selatan hingga mengganggu situasi kamtibmas yang saat ini aman dan kondusif.
“Diinstruksikan kepada seluruh Polres jajaran untuk mengimbau masyarakat agar tenang dan percaya hukum, serta tidak menyebarluaskan gambar atau video yang dapat memperkeruh suasana di Kecamatan Penajam, Kabupaten PPU,” ujarnya yang sekaligus menggelar vicon (video conference) harian tindak lanjut perintah Kapolri.
Itu kaitan pula menjelang pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia pada 20 Oktober 2019 mendatang.
Berdasarkan arahan Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian, juga menginstruksikan perketat pengamanan termasuk tanggal 20 Oktober mendatang.
Sebelumnya, Gubernur Kalsel, H Sahbirin Noor mengimbau masyarakat banua di Kalsel agar tidak terprovokasi kasus di PPU, Kaltim.
“Kasus itupun juga melibatkan sesama anak bangsa.
Karena itu, loyalitas primodial yang dimiliki salah satu suku penghuni Pulau Kalimantan, khususnya yang ada di Kalsel, jangan sampai ikut terusik,” ucapnya. (K-2)