Iklan
Iklan
Iklan
BanjarmasinTRI BANJAR

Meski Air PDAM Hanta Tapi Aman Konsumsi

×

Meski Air PDAM Hanta Tapi Aman Konsumsi

Sebarkan artikel ini
SOAL AIR BERSIH - Humas PDAM Bandarmasih Bnjarmasin M Nur Wahid saat memberikan pengarahan, di hadapan Dharma Wanita PDAM Bandarmasih, Selasa (15/10), soal mulai air hanta hingga harga air mahal. (KP/Narti)

BANJARMASIN, KP – Meskipun air PDAM Bandarmasih kini terasa hanta tetapi hasil produksi air dari pabrik bayu ini masih aman untuk dikonsumsi. Karena memang kondisi air baku yang sudah diolah sudah melalui berbagai cara tetapi belum bisa menekan rasa hantanya.

“Terus terang suplai bayu atau air PDAM Bandarmasih dalam sepekan ini berubah rasa. Dari yang biasanya segar kini menjadi agak terasa ada asin nya,’’ ucap Humas PDAM M Nur Wahid saat memberikan pengarahan, di hadapan Dharma Wanita PDAM Bandarmasih, Selasa (15/10).

Android

Jadi, katanya, sampai sekarang belum bisa merubah air PDAM dari rasa hanta. “Iya seperti air ‘zamzam’ tanda kutip, rasa ada gurih gurih sedikit asin,’’ ujar Wahid membenarkan.

Tetapi, menurutnya, dia bersyukur suplai menjadi lebih lancar dibandingkan beberapa hari sebelumnya tatkala kemarau tak kunjung hujan yang berujung PDAM mengurangi produksinya hingga 30 persen akibat bahan baku berkurang dan beberapa sumber air tercemar air laut, asin.

“Hampir semua pelanggan merasakan air ledeng yang berubah rasa, termasuk kami juga ikut merasakan,’’ katanya.

Kebijakan ini dilakukan ketimbang ledeng macet, sehingga dipilih hanta tetapi air lancar. Ia juga mengaku dengan rasa demikian, banyak yang komplin untuk sementara ada yang tidak menggunakan air ledeng untuk konsumsi minum karena berasa aneh.

Sebab, ujarnya, walau dibikin air teh tetap terasa tidak segar. Di sejumlah kawasan air ledeng dirasakan berubah rasa diduga bahan baku telah tercemar air asin dampak kemarau, katanya.

Wahid juga menjelaskan pada anggota Dharma Wanita, PDAM Bandarmasih beberapa kali sempat mengalami krisis air akibat adanya intrusi air laut hingga berada diangka 6000 mg/liternya, yang sekarang sudah menurun drastis hingga 500 mg/liter.

“Karena pengetahuan pengelolaan air tidak hanya para suami nya saja yang tahu, namun para isterinya pun wajib bisa menjelaskan dengan baik dan benar jika masyarakat menanyakan,’’ jelasnya.

Khusus menjawab pertanyaan mengapa air PDAM dijual mahal, menurut Wahid, karena selain pengambilan air yang letaknya jauh membutuhkan cost dari biaya listrik hingga pengolahan air yang dialirkan sampai rumah membutuhkan biaya tentunya. (vin/K-5)

Iklan
Iklan