Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
HEADLINE

Pengembangan Perkampungan dan Trans Jajangkit

×

Pengembangan Perkampungan dan Trans Jajangkit

Sebarkan artikel ini
1 2 klm 3 cm tinjau Jejangkitt 1

Baca Koran

Marabahan, KP – Jejangkit di Kabupaten Barito Kuala (Batola) merupakan kawasan strategis yang menghubungkan jalur cepat pertemuan penduduk baik dari Kabupaten Banjar, Kabupaten Barito dan Hulu Sungai khususnya Kabupaten Tapin.

Dari semua, diperlukan rintiasan trans Jajangkit yang tentu saja dilakukan per-tahapan.

Rombongan staf khusus Gubernur Kalsel, yakni H Noor Aidi, Taufik Arbain, Apriansyah, Samahuddin Muharram  melakukan kunjungan ke Kecamatan Jejangkit dalam rangka meninjau lokasi rencana kawasan Jajangkit Baru, beberapa waktu lalu.

H Noor Aidi, selaku Ketua Staf Khusus gubernur mengatakan, adanya rencana pengembangan kawasan Jejangkit Baru ini adalah gagasan untuk memberikan dampak pembangunan tidak sekadar di kawasan perkotaan, pinggiran tetapi juga pelosok pedesaan menjadi perhatian pemerintah.

“Kesamaan pandangan dalam pembangunan untuk rencana ini sangat diperlukan,” tambah H Noor Aidi, mantan Bupati Tabalong ini.

Sementara itu, Dr Taufik Arbain salah satu anggota staf khusus mengatakan, gagasan mencoba menerjemahkan keinginan Paman Birin, panggilan akrab Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor, agar program HPS tidak sekadar berdampak pada aspek  pertanian ektensifikasi dan intensifikasi, inspiratif bertani bagi penduduk.

tetapi harus juga berdampak pada infrastruktur dan pengembangan kawasan baru.

Adanya rencana kawasan Jejangkit Baru setidaknya meminimalkan kepadatan pemukiman di kawasan lama.

Perbaikan sanitasi lingkungan, diversifikasi usaha masyarakat, pengendalian kebanjiran dan kebakaran lahan termasuk ke depan menjadi inspirasi kawasan perkantoran tiap desa-desa yang masuk dalam jalur Trans Jejangkit Baru.

“Secara teknis hanya mengeruk lahan saja, sehingga kami akan koordinasikan juga dengan kawan-kawan kabupaten berkaitan dengan RTRW,” ujarnya.

Ini katanya, kesempatan emas bagi warga Jajangkit agar menghibahkan lahannya yang terkena jalur tersebut.

Termasuk mengoptimalkan pemanfaatan 60 persen dana desa yang menyokong simpul-simpul infrasrtuktur dengan trans Jejangkit Baru.

Baca Juga :  Jemaah Haji asal Banjar, Wafat di Pesawat

“Kita meyakini akan terjadi percepatan kemajuan, sehingga tidak lagi disebut Gang Buntu seperti tahun 1990-an,” ungkap dosen Fisip ULM ini.

Rencana kawasan Jejangkit Baru ini direncanakan berada di belakang pemukiman lama sekitar 300 – 400 meter dengan jalur  melintasi Desa Jejangkit Muara, Jejangkit Pasar, Jejangkit Barat, Jejangkit Timur hingga perbatasan Kabupaten Tapin dengan lebar jalan 4-6 meter dan lebar jalur sungai 3 meter.

Kunjungan lokasi tersebut disambut  Camat Kecamatan Jejangkit dan para Pembakal.

Camat Jejangkit, Drs H Mujiburrahman sangat menyambut baik adanya rencana tersebut dalam pengembangan desa-desa di Kecamatan Jejangkit, apalagi untuk kebaikan dan kesejahteraan masyarakat.

“Kami merasakan dengan program HPS Kecamatan Jejangkit terdampak perbaikan infrastruktur sehingga saat ini saja menjadi lintasan jika ada Haul Guru Sekumpul ke arah Martapura,” ujarnya.

“Semoga rencana ini bisa mengangkat Jejangkit maju seperti kecamatan lainnya,” tambah Mujiburrahman.

Sedangkan salah satu Kepala Desa Jejangkit Timur, Muhammad Muar juga menyambut baik rencana tersebut.

“Sebab hal utama yang dialami kawasan desa tersebut adalah adanya kebanjiran dan kebakaran lahan, termasuk air sungai Sungai Jejangkit yang asam dan keruh,” “ ungkap Kepala Desa yang mendapatkan Juara pada Lomba Kreatif Desa Bumdes berupa pembuatan pengolahan air bersih tahun 2018.

Sedangkan Drs Apriansyah MSi, mengharapkan partisipasi warga dalam rencana ini.

Untuk itu diperlukan komunikasi dan sosialisasi dan koordinasi bersama pihak Kecamatan kepada warga termasuk kepada instansi terkait di Kabupaten.

Jika tahapan sosialisasi dan koordinasi dianggap beres, maka kami akan segera membicarakan pada tahapan berikutnya bersama PUPR Provinsi Kalimantan Selatan dan dinas terkait dalam rangka Pembangunan Kawasan Jejangkit Baru ini,” ungkap Dosen Fisip ULM ini.(vin/K-2)

Iklan
Iklan