Jakarta, KP – Berdedikasi dan memiliki kepedulian tinggi dalam upaya meningkatkan kualitas Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Provinsi Kalimantan Selatan, menjadi tolak ukur utama, negara menganugerahi pin emas kepada Hj Raudatul Jannah Sahbirin Noor.
Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengapresiasi kepedulian nyata istri Gubernur Kalsel itu dengan memberikan penghargaan sebagai Bunda PAUD Berprestasi Nasional 2019.
Bertempat Balai Kartini, Jakarta, Senin (18/11), istri Wakil Presiden RI, Wury Estu Handayani Ma’ruf Amien sebagai Bunda PAUD Nasional, menyematkan secara langsung pin emas kepada Hj Raudatul Jannah.
Selain bunda PAUD Kalsel, penghargaan juga diberikan kepada 5 istri gubernur dan 23 istri Bupati dan Istri Walikota yang dinilai berprestasi, berkontribusi, dan sukses menjalankan tugasnya menjadi Bunda Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) daerahnya.
Mereka adalah Bunda PAUD Aceh, Bangka Belitung, Kalimantan Utara, Nusa Tenggara Barat dan Bunda PAUD Sulawesi Selatan.
“Pendidikan anak usia dini memiliki peran penting dalam pembentukan karakter anak, seperti kedisiplinan, kejujuran, etos kerja, dan religiusitas,” kata Wury dalam sambutannya di acara Apresiasi Bunda PAUD, di Balai Kartini, Jakarta, Senin (18/11).
Bahkan, Wury mengibaratkan anak usia dini dengan kertas kosong yang siap diisi oleh apapun. Maka dari itu, ia menekankan pentingnya peran orang tua dan guru untuk mengisi dan membentuk pendidikan karakter unggul bagi anak usia dini.
“Anak usia dini bagaikan kertas kosong yang siap ditulis apapun di atasnya. Ajaran agama Islam menyebutnya fase fitrah, artinya bersih dan polos. Peran orang tua dan para guru lah yang akan berperan mengisi dan membentuknya,” ungkapnya.
Lebih jauh, menurut Wury, untuk menumbuhkan karakter unggul pada anak, perlu diajarkan juga nilai-nilai tertentu. Seperti dapat dipercaya, adil, bertanggungjawab, peduli, dan saling menghargai perbedaan.
Sementara itu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Nadiem Anwar Makarim, ingin karakter anak sudah mulai dididik sejak PAUD.
Oleh karena itu, ia berharap peran Bunda PAUD serta orang tua bisa menjembatani karakter anak-anak di usia dini. Bahkan, menurut Nadiem, dua pihak tersebut harus membuat suatu kemitraan.
“Dua pihak ini harus membuat suatu kemitraan, antara orang tua dan guru-guru paud untuk bekerja sama mendidik berdasarkan pendidikan karakter. Itu yang terpenting,” kata Nadiem.
Menurut Nadiem, acapkali orang tua sering mengira PAUD adalah tempat penitipan anak. Padahal, PAUD merupakan tempat pembentukan karakter dengan cara belajar sambil bermain.
“Nah ini suatu hal, apa itu konsep bermain dan belajar? Itulah yang sebenernya membentuk murid-murid ini cara berkolaborasi, cara menemukan kreatifitas, dan dia jadi cinta sekolah, cinta belajar,” ujarnya.
Selain itu, Nadiem berpendapat anak-anak diusia PAUD lebih penting untuk mendapatkan kebebasan berekspresi serta berinteraksi dengan anak lain dibanding mengenal sistem baca, tulis, hitung.
“Karena pada saat dia nanti pindah ke SD, disitulah kita memulai baru pembelajaran yang sifatnya lebih kognitif, yang sifatnya lebih akademis,” tuturnya.
Di acara bernilai sejarah itu Kalsel juga meraih penghargaan di tingkat Kabupaten dan Kota, diraih Fatma Idiana Sayed Jafar, sebagai Bunda PAUD Kabupaten Kotabaru dan Ririen Kartika Rini Nadjmi Adhani, Bunda PAUD Kota Banjarbaru, Provinsi Kalimantan Selatan.
Selain itu, di kategori Penggiat PAUD, Ketua PAUD-SKB Balangan, Nurharnely juga menerima penghargaan. Ia berhasil menciptakan lebih dari 30 lagu anak. Lagu ciptaannya itu kini diajarkan kepada anak didiknya.
Bunda PAUD Kalsel, H Raudatul Jannah mengucapkan terima kasih dan ungkapan syukur atas kepercayaan pemerintah itu.
“Ini merupakan prestasi bersama seluruh insan pendidikan dan masyarakat secara umum. Ucapan terima kasih juga kami tujukan kepada Gubernur, Bupati dan Walikota atas pembinanaan terujur dalam upaya bersama meningkatkan kualitas pendidikan daerah khususnya anak usia dini,” ucapnya.