Jawa Timur, KP – Bupati Hulu Sungai Selatan (HSS) Achmad Fikry bersama jajaran Majelis Ulama Indonesia (MUI) HSS melakukan kunjungan ke Pondok Pesantren (Ponpes) Darullughah Wadda’wah, Bangil Pasuruan Jawa Timur, Rabu (30/10/2019).
Kunjungan tersebut merupakan tindak lanjut dari surat MUI HSS 27 Agustus 2019 lalu, perihal fasilitasi kegiatan peningkatan wawasan bagi pengurus MUI HSS serta pimpinan ponpes se Kabupaten HSS ke Ponpes Darullughah Wadda’wah (Dalwa).
Rombongan Bupati HSS disambut pimpinan Ponpes Dalwa putera, sekaligus rektor IAI Dalwa Al Habib Segaf Baharun. Setelah itu, rombongan Bupati HSS diajak menemui pimpinan ponpes Dalwa Puteri, Abuya Al Habib Ali Zainal Abidin atau yang dikenal Habib Zein Baharun.
Lalu, Bupati HSS dan rombongan diajak berkeliling melihat situasi pondok, serta ziarah ke makam Habib Hasan bin Ahmad Baharun, yang merupakan ayah dari Habib Zein Baharun.
Bupati HSS Achmad Fikry mengucapkan rasa syukurnya, karena bisa memasuki lingkungan ponpes Dalwa yang penuh berkah.Bupati Achmad Fikry juga mengucapkan selamat hari santri nasional, diharapkannya masa yang akan datang akan menjadi era kebangkitan santri.
Achmad Fikry mengungkapkan, ia merasakan kesejukan dalam memimpin pemerintahan yang selalu didamping ulama. Menurutnya, pemerintah daerah sangat berharap ponpes-ponpes di HSS berkontribusi dalam pembangunan kabupaten, untuk mencapai visi cerdas inovatif teknologis agamis untuk kebahagiaan dunia akhirat.
Bupati Fikry berpesan kepada para pimpinan Ponpes di HSS, agar tidak terjebak pada rutinitas pengelolaan pondok, “Ada perubahan ataupun inovasi dalam pengelolaannya, perlahan tapi pasti tumbuh berkembang pondok pondok semakin membenahi pondoknya, ada langkah langkah nanti yang dilakukan setelah pertemuan ini,” ucap Fikry.
Ketua MUI HSS Muhammad Ridwan Baseri menuturkan, secara kualitas maupun kuantitas, pondok pesantren di Kalimantan masih jauh dari pulau Jawa. Oleh sebab itu, ia mengucapkan terimakasih kepada Pemkab HSS atas fasilitasi yang diberikan.
“kami berharap mudahan-mudahan kawan kawan pimpinan ponpes dapat belajar banyak, terutama terkait kualitas pendidikan, ekonomi, kurikulum dan lainnya, dan juga terutama bagaimana kita memajukan pondok pesantren, serta sumber daya manusianya yang saat ini masih agak rendah, yang perlu kita tingkatkan lagi, demi mengejar ketinggalan,” ucap Guru Kapuh, sapaan akrabnya.
Habib Segaf Baharun menyampaikan, jika ada sinergi antara umara dan ulama maka baldatun thayyibatun warabbun gafur pasti akan tercapai.
“Semoga dengan pertemuan kita ini, kita mendapatkan keberkahan bagi kabupaten kita masing masing, kita mulai apa yang kita mampu, apa yang kita kuasai, jangan sampai kita termasuk orang yang merugi,” pungkasnya. (tor/K-6)
