Muara Teweh, KP – Dinas Kesehatan Kabupaten Barito Utara (Barut) menggelar pertemuan monitoring evaluasi triwulan IV imunisasi dan surveilans tingkat kabupaten 2019, Senin (18/11) di aula dinkes setempat.
“Pertemuan monev imunisasi dan surveilans ini merupakan wadah mengevaluasi sejauh mana hasil capaian program sekaligus silaturrahmi antar petugas kabupaten dan puskesmas. Semoga dapat semakin mempererat tali persaudaraan, saling bahu membahu melaksanakan program,” kata Plt Kepala Dinas Kesehatan Barut H Siswandoyo, saat membuka pertemuan tersebut.
Dijelaskannya, pada tahun 2018 Kabupaten Barut merupakan salah satu kabupaten yang mendapatkan sertifikat penghargaan dari Menteri Kesehatan atas capaian kinerja program imunisasi tahun 2015-2017.
Sedangkan, tahun 2016 mendapat sertifikat penghargaan atas capaiannya imunisasi dasar lengkap kurang lebih 80 persen dan pada November 2018 memperoleh sertifikat penghargaan dari Gubernur Kalteng atas komitmen dan kerja keras selama kampanye imunisasi MR Fase II dengan cakupan kurang lebih 97,5 persen.
Menurutnya, hasil capaian cakupan universal child imunisation (UCI) desa mengalami peningkatan sebesar 93,2 persen tahun 2018 dibandingkan UCI desa sebesar 90,3 persen pada tahun 2017.
Sementara untuk imunisasi dasar lengkap (IDL) mengalami penurunan yaitu sebesar 111,7 persen pada tahun 2017 menjadi 90,0 persen pada tahun 2018 dan untuk tahun 2019 masih ada beberapa desa yang belum mencapai UCI desa.
Dikatakannya, stagnasi cakupan imunisasi tidak saja terlihat dari cakupan imunisasi dasar lengkap yang menurun tersebut, tapi juga penundaan atau penolakan sebagian masyarakat terhadap program pengebalan tubuh seperti kampanye imunisasi campak (Measles) dan Rubella (MR) pada tahun 2018 yang lalu.
Dimana tingkat kepercayaan masyarakat kepada pemerintah dan keamanan vaksin merupakan faktor yang sangat penting. Kepercayaan masyarakat yang rendah dapat menyebabkan masyarakat enggan dan menolak program imunisasi.
Untuk itu, lanjut dia, mari kita cari solusi permasalahan yang terjadi, apa saja yang menjadi kendala dilapangan baik itu logistik ataupun sumber daya manusianya. Jangan sungkan untuk berkoordinasi dengan dinas kesehatan dan lintas sektor terkait.
Diharapkannya, kegiatan ini dapat dirumuskan percepatan capaian UCI desa dan cakupan imunisasi rutin lengkap, sehingga tercapai sesuai target yang telah ditentukan. “Agar dapat dibuat kesepakatan dan rencana tindak lanjutnya setelah kegiatan ini untuk masa yang akan datang,” tutupnya. (asa/K-8)