Banjarmasin, KP – Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) Kotawaringin Timur yang dipimpin Wakil Bupati HM Taufik Mukri melakukan studi tiru ke FKDM Kota Banjarmasin.
Kehadiran rombongan FKDM Kotawaringin Timur (Kotim) yang diikuti 13 orang, diterima Wakil Walikota Banjarmasin H Hermasnyah, di Ruang Berintegrasi Pemko Banjarmasin, Jumat (15/11).
Turut mendampingi penyambutan rombongan dari Kota Sampit selain Kepala Kesbangpol Kota Banjarmasin Drs H Kasman juga Kabid Kewaspadaan Nasional Dra Hj Rini, Ketua FKDM DR H Setia Budi dan anggot FKDM serta jajaran terkait.
Wakil Walikota Banjarmasin H Hermansyah selain mengucapkan selamat datang juga mengenalkan para pengurus FKDM, kemudian memaparkan pemetaan Ibukota Provinsi Kalsel yang masyarakatnya heterogin dengan jumlah penduduk 750 ribu jika malam hari dan bila siang mencapai 1 juta lebih.
Dihadapkan rombongan FKDM Kotim, Wawali Hermansyah juga menguraikan barang kali satu-satunya di Indonesia, yang terjadi di Banjarmasin, dimana Politisi PDIP yang bisa bergandeng dengan PKS yang berhasil maju Pilwali 2016 yang lalu hingga sekarang.
Melalui kedewasaan politik tersebut menunjukan Kota Banjarmasin hingga sekarang mampu merendam konflik suku, ras dan agama setelah 1997 pernah terjadi konflik Pemilu yang hingga sekarang terjadi kesepakatan untuk saling menjaga Kota Banjarmasin.
Wakil Bupati HM Taufik Mukri dalam pertemuan juga memaparkan bahwa Kotawaringin Timur sekarang masih berjuang untuk melakukan pemekaran bersama beberapa daerah tetangga menjadi ibukota Provinsi Kalsel.
Ketua FKDM Kotim Drs Asyikin Arpan MSi memaparkan kondisi Sampit pasca terjadi kerusuhan 2001 yang sampai sekarang menjadi pelajaran kedepan dalam mewujudkan Kotim yang aman.
Kepala Kesbangpol Kota Banjarmasin Drs H Kasman mengaku sangat bersyukur karena jangan sampai memandang Kesbangpol sebagai orang buangan tapi merupakan mata telinga pemerintah daerah. (vin/K-5)