
Rantau, KP – Ribuan warga dengan antusias datangi mesjid Banua Halat guna daftarkan diri untuk turut ba ayun pada peringatan maulidurrasul di mesjid Al Mukaromah desa Banua Halat Kiri kecamatan Tapin Utara kabupaten Tapin.
Prosesi peringatan maulidurrasul yang diiringi dengan ba ayun hingga siang hari Kamis (7/11) kemarin sudah terdaftar sebanyak 4.204 orang baik bayi maupun orang dewasa dan lanjut usia.
Dari catatan panitia peserta baayun yang paling tua berumur 94 tahun atas nama Lamsiah dari Banjarmasin, sedangkan yang termuda usianya atas nama Afifah Fatimah Az Zahra usia 10 hari dari desa Gadung dan ada juga dari Jawa Timur Sidoarjo bernama Naira berusia 7 bulan.
Peserta ba ayun tahun 2018 lalu sebanyak 4.826 orang dan tahun ini di yakini akan melebihi dari tahun kemarin karena pendaftaran akan berakhir pada Sabtu (9/11) pagi saat prosesi baayun digelar.
Pesertanya biasanya menjelang pelaksannaan ba ayun akan bertambah banyak karena warga yang jauh sudah berdatangan ke desa Banua Halat.
“Biasanya peserta baayun datang dari Kalteng, Kaltim , Kaltara dan Kalbar serta dari Jawa,” ungkap Naili Aulia salah satu panitia pendaftaran.
Menurutnya peserta baayun khususnya yang sudah usia dewasa dan lanjut usia ingin baayun untuk mengabulkan niatnya terlebih lagi untuk memenuhi hajat atau nazarnya kalau sesuatu yang dihajatkannya terkabul maka akan melakukan baayun di mesjid ini disaat peringtan maulidurrl Rasol di laksanakan.
Seiring dengan perjalanan waktu dari tahun ke tahun upacara prosesi peringatan maulidurrasol di mesjid Al Keromah Banua Halat yang merupakan situs Budaya Banjar yang keberadaannya di Desa Banua Halat Kiri kecamatan Tapin Utara kabupaten Tapin dan lokasinya berjarak sekitar 2 Km dari pusat kota Rantau sudah berjalan ratusan tahun yang lalu.
Prosesi peringatan maulidurrasol dan sekaligus upacara baayun yang pada mulanya hanya dilakukan oleh anak-anak bayi dan Balita saja namun dalam perjalanan waktu diikuti oleh orang dewasa dan bahkan para lanjut usia di atas usia 80 tahunan dan bahkan ratusan tahun turut baayun.
Kegiatan peringatan maulidurrasol yang digelar setiap tahun pada tangal 12 Rabiul Awal di mesjid ini dan sekaligus prosesi baayun sudah menjadi agenda wisata kabupaten dan bahkan dijadikan agenda tahunan oleh dinas Pariwisata dan Kebudayaan provinsi Kalimantan Selatan sehingga setipa pelaksanaan peringatan maulidurrasol di mesjid ini selalu dipadati oleh pengunjung dari berbagai daerah dan pulau di Indonesia dan bahkan juga ada kunjungan wisatawan asing yang sengaja mengunjungi situs budaya religius di daerah ini. (ari/K-6)