Iklan
Iklan
Iklan
KALTENGPalangka Raya

UPR Gagas Kalteng Pusat Penelitian Pengobatan Dunia

×

UPR Gagas Kalteng Pusat Penelitian Pengobatan Dunia

Sebarkan artikel ini
KAMPUS UPR - Inilah Kamus Universitas Palangka Raya (UPR) yang kini sedang menggagas konsep Kalimantan Tengah sebagai Pusat Penelitian Kesehatan dan Pengobatan Dunia, setelah beberapa bulan sebelumnya dua siswa SMA di Kalteng berhasil mengungkap manfaat penemuan obat penyembuh kangker dari Kayu Bajakah.

Palangka Raya, KP – Universitas Palangka Raya (UPR) menggagas konsep Kalimantan Tengah sebagai Pusat Penelitian Kesehatan dan Pengobatan Dunia, setelah beberapa bulan sebelumnya dua siswa SMA Kalteng berhasil mengungkap manfaat penemuan obat penyembuh kangker dari Kayu Bajakah.

Hal itu terungkap dalam kunjungan Tim Nawaicita Jokowi ke UPR diterima Rektor Andrie Elia Embang diruang kerjanya, Rabu (27/11) tamu didampingi Sekda Kalteng Fahrizal Fitri, terkait gagasan UPR menjadikan Kalteng pusat penelitian kehatan dan pengobatan nasional dan dunia.

Pemerintah Provinsi Kalteng sendiri, menurut Sekda Kalteng sangat mendukung gagasan UPR tersebut, dengan merencanakan membangun Rumah Sakit Type A di jalan Tjilik Riwut km 38 Palangka Raya.

Bahkan saat ini roadmaf dan desain gedung dan perkantoran rumah sakit type A sudah selesai dibuat. Dan di tahun 2020 segera di lakukan peletakan batu pertama pembangunannya, yang bekerjsama dengan pihak ketiga.

Menurut Andrie Elia Embang Kalteng dan UPR memiliki peluang untuk itu, ssbab di UPR sendiri telah memiliki fakultas kedokteran sebagai pendukung, dan beberapa faktor lainnya.

Salah satu latar belakang itu didasari bidang penelitian kesehatan oleh lembaga riset dalam negeri dan luar negeri bisa mendatangkan devisa bagi negera. 

Demikian pula orang berobat, Indonesia sendiri banyak mengeluarkan uang hanya untuk berobat di luar negeri yang dianggap berkualitas dan kualifikasi baik.

Sehingga diharapkan pada saatnya nanti Kalteng menjadi tujuan berobat baik dari dalam maupun luar negeri, dan.tidak lagi orang Indonesia berobat ke luar negeri. 

Dan tentunya lembaga penelitiannya maupun rumah sakitnya harus memiliki kualifikasi dan reputasi internasional. (drt/K-11)

Iklan
Baca Juga:  Gubernur Sugianto Sabran Hadiri Pertemuan Tahunan Bank Indonesia.
Iklan