Banjarmasin, KP – Terpajangnya baliho sifatnya media atau sarana promosi yang mengandung unsur memberitakan suatu kegiatan atau event di bagian trotoar, yang baru dibangun sepanjang Jalan A Yani, Km 6 Kota Banjarmasin, merusak pemandangan dan lintasan di sekitarnya.
Bahkan dikeluhkan warga dan dinilai merusak trotoar yang baru dibangun Pemerintah Kota (Pemko) Banjarmasin sendiri.
Pasalnya, baliho ini berdiri di tengah trotoar yang letaknya persis menghalangi guiding block, jalur untuk penyandang tunanetra.
Seperti yang dikeluhkan warga Jalan Pemurus, Kecamatan Banjarmasin Timur, Marzuki.
Dia sering melintas di sana dan Marzuki merasa sangat terganggu keberadaan baliho di tengah trotoar.
“Harusnya untuk pejalan kaki disfabel,” ucapnya.
Selain itu, Murzuki juga merasa heran kenapa baliho tersebut bisa berdiri di tengah trotoar.
“Saya merasa aneh saja, trotoarnya diperbaiki. Tapi di tengah-tengahnya ada baliho,” ucapnya kepada awak media, Selasa (17/12).
Dia meminta agar Pemko Banjarmasin bijak untuk segera menyingkirkan baliho tersebut.
Karena sangat mengganggu pejalan kaki. Terlebih, sangat membahayakan bagi penyandang disabilitas.
“Harusnya segera dipindah. Atau bagaimana lah baikinya.
Jangan sampai nanti berbahaya bagi orang.
Apalagi itu kan jalur untuk orang buta malah dihalangi. Kan kasian juga kalau mereka sampai nabrak,” ketusnya.
Protes yang senada juga diucahkan Nursiah.
Pasalnya pemasangan baliho tersebut merusak trotoar yang baru dibangun miliran rupiah untuk kaum disfabel. “Padahal sejak awal kawasan tersebut di bangun bukan untuk baliho, tetapi untuk para disfabel,” ujarnya lagi.
Karena itulah, dia akan melayangkan surat supaya Pemko tak hanya pandai membangun.
Tapi belum rampung pembangunannya malah dirusak sendiri.
Sementara Kepala Bidang Jalan, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Banjarmasin, Ir H Chandra mengaku sudah menerima laporan terkait keberadaan baliho di tengah trotoar ini.
Chandra pun berjanji baliho tersebut akan segera dialihkan dalam pekan ini. “Yang jelas kita rapikan dulu, waktu rapat koordinasi memang ada utilitas yang terdampak. Nanti digeser ke luar trotoar,” katanya.
Dia menjelaskan, mengapa baliho itu sampai ada di tengah-tengah trotoar karena memang sudah ada sebelum pembangunan trotoar baru itu dilakukan.
“Lebih dulu ada baliho sebelum ada trotoar.
Mengapa tak disingkirkan kemarin karena kami mengejar waktu pengejaan juga. Kalau nunggu pemindahan kan makan waktu lagi,” ucapnya.
Chandra melanjutkan, utilitas yang terdampak tak hanya baliho tersebut. Akan tetapi ada beberapa yang lainnya, termasuk pohon penghijauan.
“Untuk jumlahnya saya lupa berapa. Juga ada pohon. Tapi kalau untuk tiang listrik dan telepon tak ada,” pungkasnya.(vin/K-2)