
Kotabaru, KP – Satu satunya posko pencegahan stunting di Indonesia adanya di Kotabaru, yakni di Mako Lanal Kotabaru, desa stagen, kecamatan pulaulaut Utara.
“Di Kota baru ini satu satunya posko pencegahan stunting di Indonesia. Jadi ini merupakan pencetus adanya posko pencegahan stunting”.
Hal tersebut disampaikan oleh Profesor Dr. Husaini, SKM., M. Kes, guru besar ilmu kesehatan Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin, 16/12, sesaat setelah posko pecegahan stunting di Mako Lanal Kotabaru di resmikan oleh ketua TP PKK Kabupaten Kotabaru, Hj. Fatma Idian Sayed Jafar Alaydrus, di dampingi oleh Ibu Jalasenastri Ny. Rike Guruh Dwi Yudhanto, disaksikan oleh Komandan Lanal Kotabaru Letkol laut ( P) Guruh Dwi Yudhanto S, S. T, bersama Profesor Husaini.
Kehadiran Profesor Husaini, dalam rangka memberikan pemahaman tentang stunting pada ibu ibu Jalasenastri, darmawanita kotabaru, tp pkk kotabaru, mahasiswi STKIP Kotabaru, sebagai pakar kesehatan, dalam gelar acara, Sosialisasi pencegahan bahaya stunting bagi pertumbuhan anak, memperingati hari ibu ke 91 tahun 2019 oleh ketua Jalasenastri cabang 5 Korcab XIII DJA II Ny. RIke Guruh Dwi Yudhanto, sebelum peresmian posko.
Disampaikan bahwa, ” Pengertian Stunting secara sederhana adalah, kurangnya gizi kronis hingga mencapai 80 persen didapatkan sejak dalam kandungan, yang menyasar pada pembentukan sel otak pada janin yang ada di dalam kandungan. Sedangkan pada saat pembentukan otak itu, diperlukan asupan gizi yang cukup dari ibunya. Jadi dipastikan balita stunting itu bersumber dari ibu mengandung kekuranan gizi yang kronis. Dampaknya, kecerdasan menurun, sering sakit sakitan, bahkan mengakibatkan tingginya angka kematian, ” beber Prof. Husaini.
Disampaikan lebih lanjut oleh Prof. Husaini bahwa mencegahnya mestinya dimulai dari remaja putri/ calon ibu, pasangan usia subur, ibu hamil, sampai balita. Dan itu harus disampaikan door to door.
“Menurut data dari PBB, tahun 2012-2015, tingkat rata rata nasional kecerdasan dan produktifitas Indonesia menurun. Yakni, pada tingkat profuktifitas anak, Indonesia berada pada urutan ke 68 dari 69 negara. Sedang pada tingkat kecerdasan anak, berada di peringkat ke 64 dari 71 negara. Dan ini tidak pernah di bantah oleh pemerintah Indonesia. Berarti, meng amiini”, Tandas Prof. Husaini.
Sementara Ketua TP. Pkk Kotabaru, Hj. Fatma Idiana Sayed Jafar Alaydrus menyatakan, “Pencegahan dan penanganan balita stunting ini merupakan salah satu prokram utama TP. Pkk Kotabaru, jadi penyuluhan dan pengobatan sudah dilakukan oleh TP. PKK sejak tahun 2018.
Selama ini, yang kita tahu bahwa stunting itu, balita tumbuh pendek dan kurang gizi. Tapi ternyata tadi disampaikan oleh Profesor, bahwa bukan tubuh pendek saja. Bahkan dampaknya ke perkembangan otak, karena ibu hamilnya yang kekurangan gizi kronis. Jadi dengan adanya posko pencegahan stunting di Mako lanal ini, kita akan terus menjalin kerjasama dengan semua pihak dalam menangani kasus stunting ini”. Ujar Hj Fatma.
Komandan lanal kotabaru, letkol laut ( P) Guruh Dwi Yudhanto menyampaikan”Kita sesuaikan program pemerintah baik pusat maupun daerah, dan bersama Jalasenastri kita siap mendukung pada bidang kemanusiaan, salah satunya pada kasus stunting pada balita ini”. Ujarnya.
Disampaikan oleh danlanal bahwa program kedepannya, lanal bersama Profesor Husaini, juga instansi terkait, akan berkunjung ke pelosok pelosok desa melihat kondisi warga “bahkan kita kan berikan pengobatan dan makanan tambahan”. Kata danlanal.
Dan lanalpun mangajak bagi pihak yang mau berpartisipasi menyumbang, apakah itu bentuk makanan tambahan dan lainnya, posko pecegahan stunting mako lanal siap menerima. (and/K-6)