Banjarmasin, KP – Menghadapi musim hujan yang kerap tiba di penghujung tahun, Pemerintah Kota Banjarmasin terus berupaya dengan maksimal untuk tidak terjadi tumoukan sampah di sungai (Pampangan) yang menyebabkan terganggunya arus transportasi sungai lumpuh.
Pemko dalam hal ini Dinas PUPR Kota Banjarmasin melalui Kabid Sungai, Hizbul Wathony mengungkapkan pihaknya terus berupaya dalam memaksimalkan kapal sapu sapu untuk menangkap sampah yang larut utamanya di Sungai Martapura.
“Saat ini kami terus memaksimalkan penangkap ilung di Banua Anyar dan operasional kapal sapu sapu,” kata pria yang akrab disapa Thony ini, Senin (2/12).
Ia melanjutkan, selain operasional kapal sapu sapu, pihaknya berencana akan menjadwalkan 1 grup pasukan turbo standby di Jembatan Pasar Lama dan Jembatan Pangeran Antasari untuk antisipasi agar tidak terjadi pampangan.
“Laporan tim di lapangan saat ini masih bisa dikendalikan karena sampah kiriman hanya jenis eceng gondok,” bebernya.
Menurut Thony lain hal jika yang terjadi adalah tumpukan sampah yang terdiri dari bahan material, ia berkaca pada beberapa tahun sebelumnya sampah material yang kerap dan sangat berpotensi menjadi pampangan.
“Apabila sampah kiriman berupa material padat seperti bambu, potongan pohon ranting, material ini yang bisa membuat eceng gondok menjadi satu kesatuan yang sulit diurai dan diangkut akibatnya bisa menjadi pampangan,” ungkapnya.
Thony menegaskan, meski demikian pihaknya tetap berusaha dengan maksimal untuk membersihkan sampah eceng gondok, “akan kami optimalkan terangkat agar tidak mengganggu jalur transportasi,” tutupnya. (zai/KPO-2)