Banjarmasin, K – Guna menginformasikan dan memberikan sosialisasi kepada sejumlah peserta didik yang nantinnya akan mendaftar sebagai calon mahasiswa Universitas Lambung Mangkurat (ULM), Dinas Pendidikan dan ULM bekerja sama dalam memberikan pelatihan terhadap kepala sekolah se Kalimantan Selatan.
Pelatihan tersebut diikuti kepala sekolah (Kepsek) Sekolah Menengah Atas (SMA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan Madrasah yang berlangsung Gedung General Bulding ULM Banjarmasin, Senin (16/12).
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalsel, Yusuf Effendie mengatakan, melalui sosialisasi tersebut peserta didik SMK dan SMA bisa mengakses dan mendaftar di Universitas Lambung Magkurat.
“Dengan adanya sosialisasi ini tak ada lagi nantinnya para peserta didik yang tak mengetahui persoalan dalam mendaftar perguruan tinggi,’’ katannya.
Dengan moment tersebut, katanya, para kepala sekolah baik SMA, SMK, dan Madrasyah bisa mensosialisasikan lagi kepada peserta didiknya yang berada di sekolah dan juga kepada masyarakat secara umum.
Saat ditanya tentang pendaftaran yang berbasis online tersebut, bagaimana para siswa menghadapinya.
“Terkait berdasarkan online terhadap informasi yang disampaikan saya tak khawatir sebab saat siswa mengikuti ujian nasional sudah berbasis komputer dan internet, dan saya yakin saja mereka bisa menggunakannya,’’ ucap Yusuf Effendie.
Sementara Wakil Rektor IV Bidang Perencanaan, Kerja Sama dan Humas ULM Prof Dr Ir H Yudi Firmanul Arifin mengatakan, dalam penerimaan calon mahasiswa 2020 untuk ULM masih sama seperti tahun tahun sebelummnya yakni dengan tiga jalur, Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN), Ujian Tertulis Berbasis Komputer (UTBK) dan Seleksi Bersama Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN).
“Yang penting dalam hal ini para peserta didik mengisi pangkalan data sekolah dan siswa, sebab data-data yang diisi dalam pendaftaran SNMPTN, UTBK dan SBMPTN diperlukan dalam kelanjutan berikutnnya sebagai proses pendaftaran,’’ katanya.
Sangat disayangkan jika data tak terisi lengkap tentunya tak dapat diproses,“Kita hanya mengingatkan kembali,’’ ucap Yudi Firmanul Arifin. (fin/K-5)
