BANJARMASIN, KP – Seorang tukang ojek bernama Farid alias Amak (57), ditemukan dalam keadaan meninggal di sebuah rumah bedakan yang berada di Jalan Meratus Gang Bersama-Sama RT 14 Banjarmasin Tengah, Kamis (12/12), sekitar pukul 11.00 WITA.
Jasad pria tua tersebut kondisinya sudah menghitam dan mulai membusuk di dalam bedakan empat pintu milik H Syaifullah.
Saat mayat warga Jalan Landasan ulin RT 12 RW 04 Kecamatan Liang Anggang Banjarbaru itu ditemukan, hal inilah membuat warga sekitar geger karena mencium bau tak sedap dalam bedakan tersebut.
Temuan mayat itu pertama kali ditemukan oleh Tisna Arifin. Awalnya, ia mencium bau tak sedap. Lalu dilaporkan ke anggota Bhabinkamtibmas Kelurahan Antasan Besar.
Selanjutnya bersama-sama mencari sumber bau, dan mencurigai rumah bedakan karena mencium bau tak sedap.
Memang rumah tersebut dalam keadan terkunci, lalu rumah tersebut dibuka paksa oleh Tisna dan anggota Bhabinkamtibmas Kelurahan Antasan Besar. Saat dilihat korban sudah kaku dan wajahnya korban pun menghitam. Posisinya dalam keadaan terlentang di bawah kasur dengan berpakaian lengkap.
Tak lama kemudian, sejumlah anggota Polsekta Banjarmasin Tengah, langsung dipimpin Kanit Reskrim Iptu Fathoni Bahrul Arifin SIk, dan anggota Tim Identifikasi Polresta Banjarmasin, langsung melakukan olah TKP untuk mengumpul bukti-bukti serta para saksi.
Setelah itu korban langsung dievakuasi untuk dibawa ke Kamar Jenazah Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ulin Banjarmasin, guna dilakukan visum lebih lanjut.
Dari keterangan Rusdiana salah satu warga tak jauh dari TKP, memang korban tinggal bersama temannya sekitar beberapa minggu ini.
“Karena korban baru saja pindah, dan kami tak mengenal dalam soal korban, akan tetapi sekitar dua sampai hari lalu kalau tak salah terdengar suara ribut seperti orang bertengkar,” ujarnya.
Sedangkan keterangan ketua RT 14 Yasmin, korban baru saja pindah ke wilayahnya.
“Memang saya bersama warga lainnya tak mengetahui bahwa ada penghuni baru yang belum melapor kepada saya, hal inilah membuat saya kaget mendapat kabar soal kematian ini,” ujarnya.
Keterangan kakak ipar korban bernama M Hatta (65), warga Jalan Seberang Masjid Banjarmasin, korban rupanya mempunyai tiga anak dan mempunyai cucu. Dalam keseharian korban adalah tukang ojek.
Dikatakannya, korban mempunyai penyakit diduga jantung.
“Selama ini korban saya kenal tinggal dengan anaknya, dan saya tak mengetahui secara pasti korban tinggal di sini, sampai-sampai saya mendengar kabar korban meninggal di rumah bedakan, itulah membuat kami sekeluarga terkejut, memang istri korban sudah meninggal duluan,” jelasnya.
Kapolsekta Banjarmasin Tengah, AKP Irwan Kurniadi SIK melalui Kanit Reskrim, Iptu Fathoni Bahrul Arifin SIk, saat dikonfirmasi, anggotanya masih mengumpulkan bukti dan para saksi untuk dapat mengetahui penyebab kematian korban. (fik/K-4)