“Data Riset kesehatan dasar tahun 2018, kasus TB keseluruhan di Banjarbaru, baik dewasa dan anak adalah 0,13 persern (1.455) dan di Kalsel sebanyak 0,13 persen,’’ ungkap Dr Syamsul di ruang kerjanya, Senin (9/12) lalu.
Dijelaskannya, dengan melihat angka kejadian tuberkulosis pada anak ini, tim lalu berniat membantu menurunkan kasusnya dengan melakukan kegiatan pengabdian masyarakat, diantaranya lewat penyuluhan terkait pembinaan dalam rumah, agar menjadi sehat.
“Desain program bina rumah sehat dimaksudkan untuk percepatan status kesehatan anak TB melalui peningkatan pengetahuan, sikap dan perilaku orangtua anak dengan TB positif,’’ tandasnya.
Tak hanya itu, tim juga mengupayakan pembinaan lingkungan dari petugas kesehatan di lingkungan keluarga anak TB positif, sehingga peningkatan jumlah rumah sehat dapat meningkat.
“Dari program ini, hasilnya terjadi peningkatan pengetahuan, sikap dan perilaku orangtua anak TB positif guna upaya percepatan kesembuhannya,’’ ujarnya.
Hasil uji statistik variabel pengetahuan pada orang tua terjadi peningkatan, yaitu dengan beda p value = 0,033. Hasil uji statistik variabel sikap p value = 0,027 yang berarti ada perbedaan rata-rata sikap antara pre test dan post test.
“Hasil uji statistik variabel dukungan keluarga pada kelompok kasus dengan p value = 0,023, yang berarti ada perbedaan rata-rata dukungan keluarga antara sebelum dan sesudah intervensi,’’ tambah Leni.
Selain itu, hasil yang diperoleh adalah penerapan program bina rumah sehat untuk percepatan status kesehatan anak TB melalui penyuluhan dan pemeriksaan langsung pada kondisi fisik rumah responden TB paru.
“Salah satu yang menyita perhatian adalah tim kami menemukan masih adanya rumah memiliki suhu ideal bagi perkembangbiakan mycobacterium tuberculosa, yaitu antara 31oC-35oC. Padahal dengan pemanasan pada suhu 60oC selama 15-20 menit, bakteri akan mati,’’ ungkapnya.
Adanya temuan-temuan ini, lanjutnya, menjadi bahan kajian berikutnya untuk pengembangan keilmuan dalam rangka mengurangi kejadian kasus TB di Kalsel, maupun Banjarbaru secara khusus. (wan/K-5)