Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
Opini

Aksi Solidaritas Uighur dari Banua

×

Aksi Solidaritas Uighur dari Banua

Sebarkan artikel ini

Oleh: Nor Aniyah, S.Pd
Pemerhati Masalah Sosial dan Generasi. Berdomisili di HSS, Kalsel

Hujan yang turun membasahi kota Banjarmasin siang kemarin tak menyurutkan umat muslim di Kalsel untuk turun melakukan unjuk rasa membela umat muslim Uighur di China. Mereka melakukan longmarch dari Sabilal menuju Gedung DPRD Provinsi Kalsel. Mereka membawa atribut seperti bendera bertuliskan kalimat tauhid, poster dan spanduk berisi bermacam tulisan. Ada yang bertuliskan dengan bahasa Banjar dan ada pula yang menggunakan bahasa Inggris. Seperti, Urang Banjar Peduli Uighur, Muslim Uighur Dingsanak Kita Jua, Derita Uighur Derita Kita Tangis Mereka Tangis Kita, We Stand With Uighur, Bebaskan Uighur Dengan Khilafah, World Please Save Uighur (kalsel.prokal.co, 24/12/2019).

Baca Koran

Koordinator Aksi Save Uighur, menyuarakan keprihatinannya atas musibah dan penindasan yang dialami umat muslim di negeri tirai bambu itu. Ia meminta agar semua warga khususnya mendengar suara mereka agar turut peduli dan membantu saudara muslim Uighur yang sedang mengalami penderitaan. “Mari kita bantu saudara kita umat muslim Uighur agar terbebas dari penderitaan,” teriaknya (jejakrekam.com, 23/12/2019).

Kekejaman Pemerintah Cina kepada etnis Muslim Uighur di Provinsi Xinjiang telah menorehkan luka besar pada seluruh kaum muslimin di dunia. Aksi solidaritas untuk mendesak Cina menghentikan kekejamannya itu bermunculan di berbagai daerah, termasuk Banjarmasin. Aksi ini merupakan wujud kepedulian muslim Banua terhadap saudaranya di belahan bumi lainnya.

Solidaritas dari berbagai kalangan umat kepada Muslim Uighur terus bergelombang di media sosial maupun aksi damai secara langsung. Penindasan, kekejaman dan kezaliman yang nyata kepada mereka membangkitkan rasa peduli untuk membela. Atas dasar persamaan dan persaudaraan sebagai umat Islam yang satu. Turun ke jalan agar penguasa negeri Muslim terbesar ini mengambil tindakan. Untuk menghentikan dan mencekam perlakuan Pemerintah Komunis Cina. Yang disayangkan, penguasa di negeri ini sampai saat ini masih bungkam, tidak menunjukkan sikap.

Baca Juga :  Tantangan Dakwah

Rasulullah Saw bersabda : “Seorang Muslim adalah saudara bagi Muslim yang lain. Janganlah ia menzalimi dan menyerahkan saudaranya (kepada) musuh’’. (HR. al-Bukhari).

Padahal, di mana pun letak tempat tinggalnya, hingga orang Banjar di Banua ataupun di belahan Benua yang lainnya kaum Muslimin tetaplah bersaudara. Kaum Muslim disatukan oleh ikatan akidah yang sangat kuat. Apalagi sesama kaum Muslimin tidak boleh membiarkan saudaranya ada dalam kesulitan, hingga sampai dalam kehancuran, dan sampai kini belum ada yang menolong menghentikan kekejaman yang menimpa kaum Muslim di Xinjiang tersebut.

Penindasan atas kaum Muslimin pun terus berulang dan berulang, termasuk penindasan pemerintah Komunis China terhadap Muslim Uighur. Semua penindasan ini disebabkan karena tidak adanya persatuan kaum Muslim di seluruh dunia, sehingga menyebabkan lemahnya kekuatan kaum Muslimin.

Upaya pembersihan etnis muslim Uighur di wilayah Cina ini sungguh merupakan gambaran kebencian yang dalam orang-orang kafir terhadap muslim. Perang ideologi jelas terlihat pada kasus ini, juga kasus lainnya seperti Palestina, Kashmir, Myanmar, Pattani, Suriah, dan sebagainya. Sudah saatnya umat Islam bangkit untuk melawan dan memperjuangkan tegaknya Islam di muka bumi ini. Ideologi Kapitalisme dan Komunisme harus ditumbangkan dan diganti dengan satu-satunya ideologi yang shohih, yaitu ideologi Islam.

Islam akan menjaga setiap jengkal negeri Muslim dari tangan penjajah. Melindungi kehormatan kaum perempuan. Dan akan menjaga agar tak setetes darah pun ditumpahkan tanpa alasan yang haq. Sistem Islam akan memberikan rasa aman kepada seluruh umat manusia yang beliung di bawah naungannya. Sebab, Khalifah dalam pandangan Islam adalah yang pertama kali berada di barisan terdepan peperangan untuk melindungi kaum Muslimin.

Rasulullah Saw bersabda : “Sesungguhnya al-Imam (Khalifah) itu perisai, di mana (orang-orang) akan berperang di belakangnya) dan berlindung (dari musuh) dengan (kekuasaan) nya’’. (HR. Al-Bukhari, Muslim, Ahmad, Abu Daud).

Baca Juga :  Dampak Minimnya Hidden Manner terhadap Harmoni Sosial

Saat ini umat Islam tidak diatur oleh hukum Islam melainkan diatur oleh hukum sekuler Kapitalis yang jelas-jelas bertentangan dengan keyakinan dan syariat Islam yang dianut kaum Muslimin. Selaim itu, realitas telah menunjukkan bahwa ketika ditinggalkannya aturan Islam dalam pengaturan kehidupan terbukti menundurkan umat Islam dan menjadikannya hidup dalam kehinaan di mana-mana. Hal itu karena saat ini tidak diterapkan sistem Islam dan tiada Khalifah yang menjadi perisai umat Islam.

Kita harus memahami bahwa solusi untuk Muslim Uighur dan juga saudara-saudara kita lainnya yang sedang tertindas, tidak lain yaitu hadirnya sebuah kekuatan global. Kekuatan yang akan mampu melindungi dan menyelamatkan, itulah yang harus diperjuangkan oleh seluruh kaum Muslimin di dunia. Kekuatan itu adalah Khilafah Islamiyah, dengan seorang Khalifah yang menjalankan syariah Islam dan hanya taat kepada Allah SWT.

Pemimpin kaum Muslim harus berani untuk meninggalkan ketakutan terhadap negara Kapitalis dan Komunis. Yakin untuk berdiri di kaki sendiri bersama Umat. Menyudahi segala jerat tipu muslihat hutang riba dan perjanjian yang melemahkan negeri Muslim. Menutup celah penjajahan negara yang ingin merampas kekayaan sumber daya alam milik umat. Kemudian, Khalifah akan menyatukan negeri-negeri Muslim yang tercerai berai, dan melindungi seluruh umat manusia hidup di bawah naungan sistem Islam.

Oleh karena itu, kaum Muslim Uighur sangat memerlukan bantuan kita. Rasa peduli sesama Muslim untuk menolong mereka. Tak sekadar bantuan doa, juga menolong secara nyata. Yaitu, mewujudkan persatuan kaum Muslimin (ukhuwah Islamiyah) dan adanya pemimpin yang berani membebaskan mereka dan membela kemuliaan umat Islam Pemimpin seperti itulah yang kembali dinantikan oleh umat.

Iklan
Iklan