

Paringin, KP – Bupati Balangan H Ansharuddin, Selasa (21/01) meresmikan pasar budaya “Racah Mampulang” di Desa Balida kecamatan Paringin. Peresmiannya juga dihadiri Ketua DPRD Balangan Ahsani Fauzan, unsur Forkopimda, GM Eksternal Relation PT Adaro Rizky Dartaman, Ketua TP PKK Balangan Hj Nursidah Ansharuddin dan sejumlah pimpinan Metra PT Adaro serta sejumlah Kepala OPD di lingkup Pemkab setempat.
Bupati H Ansharuddin menyampaikan, sangat mengapresiasi apa yang dilakukan pemerintah desa (Pemdes) dan masyarakat Desa Balida atas inovasi dan partisipasinya dalam melestarikan budaya daerah, bahkan mengintegrasikan upaya pelestarian kedalam program pembangunan sumber daya manusia dan ekonomi.
“Kami sangat bangga kepada masyarakat yang konsisten menggeluti pelestarian budaya budaya tradisional,” ujarnya.
Diakui Ansharuddin, Desa Balida ini contoh yang sangat baik. Melestarikan budaya daerah dilakukan dengan inovasi sedemikian rupa sehingga mampu mengangkat perekonomian, khususnya masyarakat sekitar.
Ansharuddin berharap, dengan diresmikannya pasar budaya “Racah Mampulang” ini bisa menambah kesejahteraan masyarakat serta meningkatkan kebudayaan dan pariwisata di Bumi Sanggam.
“Semoga dengan banyak budaya dan alam yang dimiliki Balangan, masyarakat bisa lebih aman, tentram, damai, hidup berkecukupan dan generasi mudanya berkualitas,” katanya.
“Kami sudah melihat publikasi pasar budaya “Racah Mampulang” ini gencar di media sosial. Kami dukung dan lanjutkan, lakukan upaya upaya branding secara konsisten,” imbuh bupati.
Sementara, GM Eksternal Relation PT Adaro Rizky Dartaman senada dengan orang nomor satu di Bumi Sanggam yakni sangat mengapresiasi apa yang dilakukan Pemdes dan masyarakat Desa Balida atas inovasi dan partisipasinya melestarikan budaya daerah, bahkan mengintegrasikan upaya pelestarian kedalam program pembangunan sumber daya manusia dan ekonomi.
“Kami PT Adaro melalui program CSR siap mendukung dan membantu,” ucap Rezky.
Sebelumnya, Kepala Desa Balida, Sahridin menyampaikan, pasar budaya Racah Mampulang ini diselenggarakan secara reguler setiap 2 minggu sekali. Tujuan dibangungkannya pasar budaya ini karena ingin menjaga dan memperkenalkan budaya tradisional kepada khalayak yang lebih luas.
“Karena setia kali pasar budaya Racah Mampulang ini digelar, kami isi dengan beberapa penampilan dan pertunjukan yang sifatnya kesenian daerah (tradisional, red) ujar Sahridin.
Dilaporkannya juga, keberadaan pasar budaya Racah Mampulang ini telah memberdayakan lebih dari 52 pedagang yang terlibat pada 17 Los pas, bermitra dengan 12 pelaku UMKM, melibatkan 32 pelaku seni tradisi dan bisa menarikk ribuan pengunjung setiap kegiatannya.
“Jadi dipasar budaya ini mampu mendorong perputaran ekonomi kurang lebih sebesar Rp 12 juta setiap penyelenggaraan,” katanya.
Disebutkannya juga pasar budaya ini berkat hasil kolaborasi Bumdes Balida dengan PT Adaro pada tahun 2019, menggali potensi desa untuk mewujudkan desa mandiri. Kemudian lahir konsep pasar budaya Rancah Mampulang dengan semangat besar untuk “maharagu budaya membangun banua” yang artinya melestarikan budaya dan membangun desa. (jun/K-6)