Banjarmasin, KP – Panitia Kejuaraan Karate Banjarbaru Cup I Open 2020, dinilai telah bersikap diskriminatif terhadap media, baik cetak maupun elektronik di daerah ini, karena hanya mengundang dan memfasilitasi dua media cetak local.
Padahal even tersebut cuklup besar, karena diikuti tiga provinsi di Kalimantan, yakni Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur, dengan jumlah karateka 981 orang. Namun disayangkan panitia bersikap pilih kasih dalam mengundang media yang melakukan peliputan.
Seorang pengurus Forki Kalsel, mengatakan bahwa panitia Kejuaraan Banjarbaru Cup I Open memang hanya mengundang dua media local saja. Meskipun kemudian ada beberapa media cetak dan elektronik melakukan peliputan, karena menilai itu merupakan even besar, karena dihadiri tokoh-tokoh karate di Kalimantan, juga pengurus PB Forki DR Marudut Tampubolon,SH,MH, pengurus KONI Kalsel Hermanto Ginting dan beberapa tokoh olahraga banua, sehingga sayang kalau dilewatkan. Namun panitia tetap saja hanya memfasilitasi dua media cetak local tersebut.
Sikap panitia tersebut sangat kontroversi dengan kebijakan Ketua Forki Kalsel, Johan Supit yang selalu mengundang media-media cetak harian dan media elektronik, setiap kali mengadakan kegiatan.
Kejuaraan Karate Banjarbaru Cup I Open 2020 diresmikan Wakil Walikota Banjarbaru, Darmawan Jaya, Jum’at pagi (17/1/2020).Ditandai penyerahan trophy bergilir pada ketua panitia, Hidayaturrahman yang didampingi Sekretaris Forki Kalsel, Johansyah.
Federasi Olahraga Karate Indonesia (Forki) Banjarmasin turun dengan kekuatan penuh. Sebanyak 125 atlet dikerahkan untuk mengejar target juara umum Banjarbaru Cup I Open 2020 yang telah dimulai, Jumat (17/1/2020) di GOR Rudy Resnawan, Banjarbaru.
Kejuaraan yang diikuti hampir seribu karateka perguruan dan Forki asal Kalimantan Selatan (Kalsel), Kalimantan Tengah (Kalteng), dan Kalimantan Timur (Kaltim) ini, atlet Forki Banjarmasin tampil disemua kelas yang dipertandingkan.
“Target kami menjadi pengumpul medali terbanyak dengan menurunkan seratus lebih karateka yang mengikuti seluruh kelas yang dilombakan,” ungkap Ketua Umum Forki Banjarmasin, Johansyah kepada wartawan, usai pembukaan Banjarbaru Cup I Open 2020.
Selain membidik juara umum, lanjutnya, Forki Banjarmasin memberi kesempatan bagi atlet untuk mengukur kemampuan, menambah jam terbang, dan sebagai tolak ukur pembinaan kedepannya. “Apalagi di kejuaraan ini diikuti banyak karateka dari perguruan dan Forki asal tiga provinsi. Tentu menjadi pelajaran berharaga menghadapi karateka terbaik yang terlibat di even ini,” tuturnya.
Dari even ini juga, lanjutnya, menjadi bahan evaluasi terhadap program pembinaan yang telah dilakukan selama ini. “Terutama bagi karateka muda yang menjadi prioritas pembinaan kedepannya,” ucapnya.
Untuk katagori lomba yang dupertandingkan, meliputi kelas festival Sekolah Dasar (SD), SMP, SMA, baik kata perorangan maupun kumite bebas. Kemudian ada turnamen yang diikuti 39 kontingen dari Kalseltengtim. Ada juga kelas veteran umur 30 tahun ke atas, putra dan putri, baik kata dan komite bebas. (rel/nfr/k-9)