Banjarmasin memang menjadi langganan BSPS setiap tahunnya dan 2016-2019 sudah ada seribu lebih rumah yang menerima BSPS.
SPS merupakan program dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), yang dananya diambil dari APBN untuk pengurangan rumah tak layak huni.
Nah, di Banjarmasin sendiri, sedikitnya ada sekitar 300 unit rumah milik yang akan disentuh bantuan tahun ini. Ratusan rumah tersebut merupakan milik Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).
“Tahun ini dapat lagi BSPS. Jumlahnya sekitar 300,’’ ucap Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Banjarmasin, Ahmad Fanani Saifuddin, Kamis (27/02/20).
Fanani mengatakan, Banjarmasin memang menjadi langganan dapat BSPS setiap tahunnya. Tercatat, sejak 2016-2019 sudah ada seribu lebih rumah yang menerima BSPS.
“Kita sudah bergerak sejak 2016, kalau ditotal sampai 2019 lalu semuanya susah ada lebih seribu rumah yang dibantu,’’ ungkap Fanani.
Lebih lanjut ujar Fanani, bantuan ini diberikan hanya kepada masyarakat yang memang ingin betul-betul memperbaiki rumahnya. Sehingga kemampuan berswadaya dijadikan salah satu syarat.
Artinya, bantuan bisa didapat jika pemilik rumah memiliki duit awal, walaupun hanya sedikit. “Swadaya dari pemilik menjadi syarat mendapat bantuan ini. Berapapun nilainya, sehingga dengan bantuan bisa di optimalkan,’’ katanya.
Bantuan yang dikucurkan pun bukan berupa duit langsung. Akan tetapi, pemerintah memberikannya berupa material, alias bahan bahan bangunan yang diperlukan.
“Dari kita yang masuk berupa barang di toko yang sudah ditentukan. Jadi rencananya disusun dulu, apa saja bahan yang diperlukan. Mereka tidak terima duit, tapi berupa material,’’ jelas Fanani.
Adapun bantuan yang diterima masyarakat sebesar Rp17,5 juta per unit rumah. Duit tersebut dibagi dua, untuk material sebesar Rp15 juta, dan ongkos pengerjaan Rp2,5 juta.
“Kalau mereka ada duit Rp2,5 lagi kan jadi 20 juta nilai rumah yang diperbaiki,’’ katanya.
Selain itu, Fanani meyakini bahwa dari 300 rumah yang bakal menerima BSPS ini sudah sesuai standar dan memenuhi syarat. Mengingat, penunjuknya telah melalui survei berdasarkan by name by address.
“Data para MBR ini diambil dari data yang dimiliki, dan sudah terverifikasi sesuai by name by address. Sehingga dipastikan tidak ada salah sasaran,’’ tandasnya. (vin/K-5)