
Tanjung, KP – Tidak hanya mengharumkan nama Tabalong di tingkat Nasional, Anugerah Kebudayaan yang diberikan oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat di hadapan Presiden Republik Indonesia (RI) Ir Joko Widodo tersebut merupakan indikator keberhasilan memimpin daerah, namun disaat yang bersamaan hampir separo warganya terkena musibah banjir, Bupati Tabalong tetap prioritaskan perhatikan banjir.
Dijelaskan Anang, sejak pukul 10 WITA setelah mempertimbangan secara matang, antara hadir di dialog kebudayaan yang digelar di Hotel Mercure Banjarmasun dan turun langsung ke lapangan, untuk memantau sejauhmana bencana banjir terhadap masyarakat, “Akhirnya kita memutuskan untuk tetap berada di Tanjung hingga siang, dan saya telah menghubungi Pak Yusuf, panitia bahwa isnya Allah datang tapi bisa dipastikan terlambat,” kisahnya.
“Setelah sampai di tempat dialog, saya langsung lapor akan ketidak hadiran saya dalam acara ini dapat difahami oleh ketua panitia dan bapak menteri,” ujar Anang
Terkait banjir lanjut Anang, besoknya selesai acara penyerahan anugerah kebudayaan oleh PWI Pusat, pihaknya akan langsung meluncur ke Tabalong, “saya akan hadir lagi di Tabalong, karena saya harus hadir di tengah-tengah masyarakat dan kita berharap banjir akan segera surut, sebab dari pengamatan saya, banjir yang ada di jalan dengan di sungai, lebih tinggi di jalan, padahal kebiasaan tinggi di sungai, ini manandakan karena memang curah hujan yang cukup tinggi mengakibatkan banjir. Ini mayakinkan saya jika tidak ada hujan lagi air akan segera turun kesungai,” ujarnya.
“Tadi saya sudah melaksanakan rapat kilat, dan saya memberikan arahan langsung kepada beberapa kepala SKPD, makanya yang tadinya sebagian kepada SKPD yang menghadiri kegiatan di Hotel Aria Barito, Saya minta langsung kembali ke Tanjung, juga beberapa kecamatan dan beberapa SKPD untuk menjadi penanggungjawab terhadap hal-hal yang menyangkut logistik, sedangkan camat dan Muspika yang merupakan tiga pilar terus-menerus melakukan pemantauan. Alhamdulillah, sampai sore hari ini mudahana air mulai surut, tidak ada korban jiwa, kalau soal evakuasi mulai Nawin dan lainnya telah kita lakukan,” sebut Anang.
Dari pantauannya persiapan logistik kita mencukupi, sampai dua hari yang akan datang, setelah dua hari itu akan ada tabahan lagi, dengan menghubungi perusahaan tambang, “mereka saya suruh perusahaan-perusahaan itu hadir langsung berada di tengah-tengah masyarakat, karena bagaimanapun juga ini menjadi tanggungjawab kita bersama,” sebutnya.
“Saya juga telah berterimakasih kepada media yang telah menginformasikan kegiatan-kegiatan bencana banjir, paling tidak ini menjadi bahan untuk masyarakat untuk memantau banjir di Kabupaten Tabalong. Saya berharap publikasi terus dilakukan dan sebaliknya saya juga menghimbau kepada teman-teman di luar media, misal di Medsos untuk terus mengkomunikasikan banjir di Tabalong, namun sebagian ada yang hoaks, sebab musibah banjir ini tidak usah mencari siapa yang salah, sebab selama lima tahun terakhir ini, tidak ada penambangan yang berlebihan, saya melihat banjir ini terjadi karena curah hujan diakhir-akhir ini memang berlebih,” demikian pungkas Bupati Tabalong. (ros/K-6)