Harga bawang putih sempat meroket hingga mencapai Rp60.000 per kilogram dari semula sekitar Rp25.000, saat ini sudah berangsur turun yaitu pada kisaran Rp40.000 – Rp45.000 per kilogram.
PALANGKA RAYA, KP — Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kerahanan Pangan Kalteng Lilis Suriani menyatakan dari koordinasi pihaknya dengan Pemerintah Pusat, naiknya harga bawang putih tidak terdampak virus corona.
Kepada wartawan disela peinjauan pasar tradisional Palangka Raya, Rabu (12/2), terkait ketersediaan dan harga sembako pihaknya melihat harga bawang putih kini berangsur turun dari Rp 60.000 per kini menjadi Rp 40-45.000 per kg.
Naiknya hanya dua hingga tiga hari, saat barang menipis, kini stok sudah banyak papar Lilis Suryani didampingi pejabat dari Disperindag Ibu Jenta, dan pejabat terkait lainnya.
Menurut Lilis Suriani, virus corona hanya bisa menular lewat manusia, tidak melalui barang seperti bawang putih. Jadi kalau import bawang putih dari Cina aman tak bermasalah, terangnya.
Pihaknya akan terus melakukan pemantauan baik stok, distribusi maupun harganya dilapangan agar tidak terjadi kelangkaan. Masyarakat dan termasuk pedagang diharapkan tidak panik, sebab ketersediaannya kini aman.
Sementara itu penjual sembako bernama Abdulah (46) pihaknya mendatangkan barang untuk dari Banjarmasin, dan bawang putih sempat seharga Rp 50.000 dari Surabaya, bawang merah 40.000.
Sedangkan H.Rafi (57) menngungkapkan pihaknya beberapa hari lalu memang sempat sedikit stok bawang putih dan kini sudah banyak dari Subayara, kini dijual hanya Rp 45.000. (drt/K-10)