Hal itu diingatkan menyusul ditemukan sejumlah kasus penyakit demam berdarah yang menyerang warga di wilayah Alalak Selatan dan Banua Anyar.
BANJARMASIN, KP – Wakil Ketua Komisi IV DPRD Banjarmasin, Hilyah Aulia mengingatkan warga agar tetap waspada terhadap penularan virus nyamuk Aedes Aegypti pembawa penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD).
Hal itu diingatkan ketua komisi diantaranya membidangi masalah kesehatan ini menyusul ditemukan sejumlah kasus penyakit demam berdarah yang menyerang warga di wilayah Alalak Selatan dan Banua Anyar.
`Dari pemeriksaan dan uji laboratorium mereka positif terjangkit DBD,’’ kata Hilyah Aulia, kepada {{KP}}, Jumat (21/2/2020).
Menurutnya, menyikapi adanya indikasi mulai berjangkitnya penyakit akibat gigitan nyamuk itu komisi IV sudah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin agar dengan cepat mengambil langkah antisipasi dan pencegahan agar sampai mewabah.
“Kami sudah minta penanggulangan cepat. Alhamdulillah sudah direspon cepat Dinkes Banjarmasin,’’ ujarnya.
Selain itu anggota dewan dari F-PKB ini mengemukakan, komisi IV juga sudah meminta Dinas Kesehatan melakukan fogging di permukiman warga. Khususnya di wilayah yang dinilai berpotensi sebagai tempat nyamuk ini berkembang biak.
Sebelumnya menghadapi musim hujan seperti saat ini, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Banjarmasinmenyatakan, sudah mengintesifkan sosialisasi untuk memberikan penyuluhan kepada warga dalam upaya mengantisipasi berkembangnya penyakit demam berdarah atau DBD.
“Selain melakukan penyuluhan, Dinkes juga melakukan langkah pengasapan atau fogging di kawasan yang diindikasikan rawan penyebaran penyakit demam berdarah,’’ kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin, Machli Riyadi.
Kepada {{KP}}, usai rapat kerja dengan komisi IV DPRD Kota Banjarmasin, Senin (6/1/2020) lalu, Machli Riyadi mengakui, di saat musim penghujan seperti saat ini, dikhawatirkan akan banyak muncul berbagai jenis penyakit yang menyerang warga di Kota Banjarmasin, terutama demam berdarah akibat gigitan nyamuk tersebut.
Namun, tandasnya, kewaspadaan tetap harus dilakukan warga dengan melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dan Menguras, Menutup dan Mengubur (3M) terhadap tempat-tempat bersarang nyamuk.
“Dengan dilakukannya langkah 3M tersebut tentunya diharapkan peningkatan kasus penyakit demam berdarah dapat dihindari,’’ imbaunya.
Menurutnya, pada saat musim hujan memang akan diiringi dengan meningkatnya pertumbuhan jentik nyamuk, salahsatu diantaranya aedis aegypti atau nyamuk penyebab utama Demam Berdarah Dengue (DBD). Sehingga kegiatan pemberantasan sarang nyamuk sangat perlu dilakukan, agar warga tidak terserang penyakit tersebut terutama bagi anak-anak. (nid/K-5)