Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
Ekonomi

Ditengah Maraknya Covid 19 Penjualan Rokok Justru Naik

×

Ditengah Maraknya Covid 19 Penjualan Rokok Justru Naik

Sebarkan artikel ini
11 3klm 5
PENJUALAN MASIH BAGUS - Penjualan rokok Red Mild hampir tidak berdampak ada virus Covid 19 manajemen Bintang Sayap Utama Banjarmasin H Junai dan Dian ketika memberikan keterangan Senin. (KP/Hifni)

Banjarmasin, KP – Regional Sales Manager (RSM) Kalimantan PT Bintang Sayap Utama Banjarmasin, H Junaidi, penjualan rokok Red Mild masih bagus di Kalselteng dan tidak terpengaruh ditengah masih maraknya Covid 19.

“Dalam satu minggu ini penjualan rokok kami masih bagus bahkan bisa menembus 400 karton dalam sehari, dalam 1 karton sekitar 1200 batang dan hingga saat ini kita masih bertahan dikelas menengah dan basis terkuat kita daerah perkotaan Banjarmasin dan Banjarbaru dan Martapura,’’ katanya.

Baca Koran

“ Alhamdulillah penjualan rokok kita Red Mild grup belum banyak terpengaruh dengan wabah Covid 19 penjualan masih bagus orang banyak bertahan dirumah justru makin banyak aktifitas merokoknya, memang rokok merk lain pada turun penjualannya,” jelas Junaidi Senin kepada wartawan.

Memang dalam sebelumnya sempat turun hingga 50 persenan dan saat ini sudah kembali normal, adanya kebijakan pemerintah menaikkan cukai tembako rokok sehingga harga jadi naik.

Ditambahkan, Junaidi memang penjualan saat ini tren cendrung naik, rokok yang didistribusikan Bintang Sayap Utama Surabaya jika dibandingkan 1 bulan yang lalu imbas adanya regulasi-regulasi baru dari pemerintah seperti kenaikan harga.

Kembali stabilnya ini karena semakin berkurangnya distrisbusi rokok-rokok ilegal yang tanpa cukai dan tren naiknya dari minggu ke minggu hingga diatas 50 persen. Sebelumnya pihaknya naik harga disaat ada regulasi pesaing bertahan harga dan disaat pesaing juga naik kita jadi satu level sehingga konsumen kembali lagi ke produk rokok asal.

Produk rokok Red Bold varian yang paling bagus penjualannya dengan harga cuma Rp18.000 isi 20 batang ini akibat dari regulasi dari sebelumnya hanya Rp16,000 dan kontribusi kota Banjarmasin hampir 70 persen sisanya Hulu Sungai, Pelaihari, Batulicin dan Kota Baru.

Baca Juga :  Sinergi Kemenkum Kalsel dan Pemko Banjarmasin: Sungai Jingah Cetak Sejarah Jadi Kawasan KI Pertama di Kalsel

Ditambahkan Area Sales Manager PT Bintang Sayap Utama Kalseltengtim, Dian, distribusi rokok Red Mild di area Kalimantan Kalsel kontrubusinya 70 persen, Kalteng 19 persen dan Kaltim sisa dari area Kalsel dan Kalteng.

Adapun produk Bintang Sayap Utama ini ada sekitar 11 produk rokok, Red Mild, Red Mild Mentol, Red Bold, Red Bold Mentol, Red Black, Red Black Mentol, Gudang Baru, Blue Sky, Andalan Kretek 16, Andalan Kretek 12 dan yang paling murah rokok Rp8000 dan varian kretek ini mulai tumbuh penjualannya.

“ Kita Berharap tidak akan ada Lock Down sehingga distribusi varian rokok kita masih bisa tetap jalan karena hingga saat ini penjualan kita masih bagus dan semua varian rokok kita masih dicari konsumen,” jelasnya.

Bahkan dalam sebulan ini kami bisa kita keluarkan 6.600 karton dalam bulan Peberuari tadi semua produk kita dengan Nominal hingga Rp58 miliar hingga tembus Rp70 miliaran per bulan asalnya hanya 4000 sampai 5000 karton waktu adanya kebijakan naik harga rokok.

Kontribusi nasional Gudang Baru Berkah berada diperingkat ke enam secara nasional sedangkan peringkat atas gudang garam serta sampurna dan bentoel dengan kontribusi pita cukai mereka sudah ditas Rp 60 triliuan kontribusi untuk APBN negara setiap tahunnya.

“ Kami harapkan dinas terkait seperti Bea dan Cukai dan Kepolisian rajin melakukan rajia rokok ilegal yang merugikan pendapatan negara karena ini sangat berpengaruh pada penjualan rokok kita yang bermain dimedle bawah,” tutup Dian. (hif/K-1)

Iklan
Iklan