Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Space Iklan
Space Iklan
Iklan
Kalteng

Gubernur Kalteng Perjuangkan Bandara Tjilik Riwut Jadi Embarkasi Haji di Pusat

×

Gubernur Kalteng Perjuangkan Bandara Tjilik Riwut Jadi Embarkasi Haji di Pusat

Sebarkan artikel ini
Gubernur Kalteng Sugianto Sabran dan Suharso Manoarfa
Gubenur Kalteng, H Sugianto Sabran (pakai peci), bersalaman dengan Menteri PPN/Kepala Bappenas, Suharso Manoarfa.
Iklan

Palangka Raya, KP – Gubernur Kalimantan Tengah, H Sugianto Sabran, menyampaikan sejumlah program pembangunan dalam rapat kerja di Kementerian Perencanaan Pembangunan/Bappenas, Selasa (3/3/2020), di Jakarta.

Baca Koran

Rapat tersebut dihadiri gubernur dari seluruh Indonesia.

Dalam rapat tersebut, Gubernur Sugianto Sabran, mengusulkan proyek Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya yakni perpanjangan run way dari 2.500 m menjadi 3.000 m, dengan lebar 45 m.

“Dengan Panjang dan lebar segitu sehingga bisa didarati oleh pesawat berbadan lebar,” jelas Sugianto dalam rilis yang diterima kalimantanpost.com, kemarin.

Menurutnya, pengembangan bandar aitu untuk mendukung Bandara Tjilik Riwut menjadi Embarkasi Haji, juga mendukung investasi yang bernilai ekspor.

Gubernur juga menyodorkan usulan pembangunan bandara baru di Sabuai, yang sudah dicadangkan lahan seluas 2.500 Ha, untuk mendukung Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), terutam hilirisasi industri sawit di wilayah barat Kalteng.

Selanjutnya, jelas Sugianto, Pembangunan Jalan menuju Pelabuhan Segintung Kabupaten Seruyan ke Kuala Kuayan sepanjang 165 km  menuju Jalan Nasional ke simpang Bangkal.

“Ke Pelabuhan Batanjung sepanjang 52 km yang masih belum ada akses jalan, sedangkan jalan tersebut merupakan jalan strategis yang menghubungkan jalan Pelabuhan Batanjung dengan jalan Nasional ( Trans Kalimantan),” jelas Sugianto.

Karena penyelesaian ruas jalan missing link – jalan lintas tengah Kalimantan Tengah yang berbatasan dengan Kalimantan Barat sepanjang 80 km juga perlu mendapat perhatian, kata Sugianto.

Terutama isu masalah keamanan di perbatasan Indonesia – Malaysia yang sekaligus untuk membuka keterisolasian masyarakat pedalaman Kalimantan Tengah- Kalimantan Barat, katanya.

Selain itu, papar  Sugianto Pembangunan Bendungan Muara Joloi untuk Pembangkit Air ( PLTA) dengan kapasitas 284 MW ( Megawatt) yang sangat dibutuhkan masyarakat sebagai penguatan Kemandirian dan Ketahanan Energi yang berkelanjutan, kata Sugianto. 

Baca Juga :  Tim Gabungan BNN Kalteng Tes Urine dan Penggeladahan di Lapas Kelas II Palangka Raya

Usul Pembangunan berikutnya, mengenai pengembangan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)  Doris Sylvanus Palangka Raya tipe A.

Saat ini RSUD Doris Sylvanus merupakan rumah sakit rujukan di Kalteng dan masih tipe B.

Selama ini, kata Sugianto, banyak pasien  dari Kalteng yang harus dirujuk ke luar Kalteng bahkan hingga ke Pulau Jawa.

“Agar masyarakat Kalteng dapat terlayani kesehatannya, kami terus  meningkatkan pelayanan kesehatan hingga membantu masyarakat kurang mampu dengan pelayanan gratis,” katanya. (yld/KPO-1)

Iklan
Iklan