Perkembangan Covid-19 di Kalsel disikapi netizen, yang beramai-ramai mengomentari akun Instagram Gubernur Kalsel, H Sahbirin Noor.
BANJARBARU, KP – Kalimantan Selatan (Kalsel) berencana Karantina wilayah.
Semua itu menyusul bertambah jadi lima orang yang dinyatakan positif terinfeksi virus Corona (Covid-19) asal Provinsi Wuhan, Tiongkok ini.
“Semua masih perlu dirumuskan. Saat ini gugus tugas masih proses membuat perumusan.
Jika selesaikan diserahkan kepada kepala daerah untuk diambil kebijakan,” kata Sekretaris Tim Gugus Tugas P3 Covid-19 Kalsel, M Muslim dalam siaran persnya, Senin (30/3) sore.
Hal senada diungkapkan Ketua DPRD Kalsel, H Supian HK kepada wartawan, yang mengusulkan untuk pembatasan wilayah keluar – masuk Kalsel.
Perkembangan Covid-19 di Kalsel ini, juga disikapi netizen. Mereka beramai-ramai mengomentari akun Instagram Gubernur Kalsel, H Sahbirin Noor.
Seperti di akun Instagram milik Sahbirin Noor atau @hsn_bergerak, dipostingan terakhir, Sabtu (28/3).
Para netizen mendesak agar Gubernur Kalsel itu segera melakukan karantina wilayah.
Seperti ditulis akun @rydho_bugera ini, “KALAH LAWAN KALTENG. GUBERNURNYA KAWA LOCKDOWN UDARA. SITU KALAH BERGERAK,” tulisnya.
Lainnya akun @denyadi, yang mendesak Sahbirin Noor atau lebih akrab disapa Paman Birin segera melakukan karantina wilayah.
“LOCKDOWN UDARA DAN LAUT SEBELUM TERLAMBAT,” tulisnya.
Harapan yang sama juga dituliskan akun @ibnum4rwan.
“Pendatang dari luar mohon lebih dipantau pa, terutama yang datang dari Pulau Jawa apalagi Jakarta, kalau bisa ditutup aja, atau dikarantina selama 14 hari, semoga Kalsel tidak bertambah lagi yang positif,” tulisnya.
Berikutnya akun Instagram @gheakeyl yang menuliskan, “Paman karantina wilayah Kalsel segera.
Sebelum terlambat! Jangan sampe nunggu, Rumah sakit kada ke menampung lagi, obat habis, perawat sakit, dokter sakit, ekonomi jadi runtuh.
Segera karantina wilayah paman sebelum terlambat.
“Yang kita usulkan hanya pembatasan keluar masuk ke wilayah Kalsel,” tambah H Supian HK.
Karena katanya, Kalsel dianggap masih zona hijau dan belum ada peningkatan kasus yang signifikan.
Namun tetap harus waspada untuk mencegah penyebaran Covid-19 di wilayah ini.
“Jadi ini diusulkan ke pusat, karena daerah tidak memiliki kewenangan lockdown, hanya sekedar pembatasan keluar masuk wilayah,” jelas politisi Partai Golkar ini lagi.
Namun, upaya ini harus mendapatkan dukungan dari kabupaten/kota, terutama yang berbatasan dengan provinsi tetangga, seperti halnya Kabupaten Tabalong dengan Kaltim, Kabupaten Hulu Sungai Utara dengan Kalteng dan lainnya.
“Ini sebenarnya harus diperketat dan diawasi, terutama kendaraan yang keluar masuk,” tambahnya.
Sedangkan opsi lockdown sulit direalisasikan, karena berdampak besar pada perekonomian dan daerah tidak siap untuk memenuhi kebutuhan masyarakatnya.
“Jadi tetap jaga kebersihan dan kesehatan agar terhindar dari Covid 19,” ujar Supian.
Hal senada diungkapkan Pelaksanaan Harian Gugus Tugas, Wahyuddin, dimana pengawasan di perbatasan masih sangat lemah, dan ini sudah membuat edaran untuk rapat bersama gubernur dan kabupaten/kota.
“Jadi perlu mengoptimalkan pengawasan perbatasan agar tidak terjangkit virus ini,” ujar Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalsel.
Diakui, yang menimbulkan permasalahan adalah orang yang membawa Covid-19 yang tanpa gejala apa-apa, sehingga dapat menyebarkan virus tersebut ke orang di sekitarnya.
“Kita berupaya memperketat pengawasan, baik di Bandara, pelabuhan, terminal maupun kendaraan yang melintasi perbatasan,” jelas Wahyuddin. (mns/lyn/net/K-2)