Iklan
Iklan
Iklan
KALTENGPalangka Raya

Pertanian Ramah Lingkungan Di Apresiasi DPRD Kalteng

×

Pertanian Ramah Lingkungan Di Apresiasi DPRD Kalteng

Sebarkan artikel ini
Palangka Raya, KP - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Kalimantan Tengah suport pertanian hortikultura yang ramah lingkungan di Desa Anjir Kalampan, Kecamatan Kapuas Barat, Kabupaten Kapuas mendapatkan diapresiasi. Apresiasi dan dukungan datang dari anggota DPRD Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) H Muhajirin. Kepada awak media, Kamis (5/3) angggota Fraksi Partai Demokrat Kalteng ini mengatakan pertanian ramah lingkungan tentunya tidak menggunakan pestisida kimia, tetapi bisa denganpestisida alami (organik). Saya sangat mendukung pengembangan pertanian hortikultura yang ramah lingkungan. Karena kalau menggunakan pestisida kimia dapat berpotensi membuat air sungai tercemar, membahayakan ternak dan lingkungan sekitar, papar Muhajirin, mantan Wakil Bupati Kapuas itu. Menurut Wakil rakyat asal daerah pemilihan (Dapil) Kalteng V, Kabupaten Kapuas dan Pulang Pisau ini, pengembangan pertanian hortikultura yang ramah lingkungan yang akan dilakukan petani di Desa Anjir Kalampan, mereka menggunakan cara alami untuk melawan hama misalnya menggunakan campuran tanaman tertentu lalu disemprotkan ke tanaman. Pengembangan pertanian ramah lingkungan tersebut merupakan suatu terobosan yang patut didukung dan disambut baik apalagi dirinya juga mempunyai latar belakang di bidang pertanian sebelum menjabat sebagai anggota DPRD Kalteng. Diharapkan daerah lain bisa menerapkan pola usaha hultikultura yang ramah lingkungan ini mencontoh Desa Anjir Kalampan, dan mencoba terobosan untuk pertanian lainnya, seperti padi. Terkait dengan tanaman seperti padi, tidak dapat dipungkiri selama ini petani di Dapil V khususnya, petani disana masih menggunakan pupuk kimia karena bagaimanapun juga saat menggunakan pupuk alami, maka biaya akan lebih besar berbeda dengan tanaman holtikultura. Diakui Kapuas dan Pulang Pisau saat ini masih menjadi dua wilayah di Kalteng yang menjadi lumbung padi. Diharapkan ketersediaan pupuk bersubsidi harus menjadi hal yang diperhatikan dan mendapat pengawasan, agar jangan sampai salah sasaran, pintanya. (drt/K-10)

Palangka Raya, KP – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Kalimantan Tengah suport pertanian hortikultura yang ramah lingkungan di Desa Anjir Kalampan, Kecamatan Kapuas Barat, Kabupaten Kapuas mendapatkan diapresiasi.

Apresiasi dan dukungan datang dari anggota DPRD Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) H Muhajirin. Kepada awak media, Kamis (5/3) angggota Fraksi Partai Demokrat Kalteng ini mengatakan pertanian ramah lingkungan tentunya tidak menggunakan pestisida kimia, tetapi bisa denganpestisida alami (organik).

Android

Saya sangat mendukung pengembangan pertanian hortikultura yang ramah lingkungan. Karena kalau menggunakan pestisida kimia dapat berpotensi membuat air sungai tercemar, membahayakan ternak dan lingkungan sekitar, papar Muhajirin, mantan Wakil Bupati Kapuas itu.

Menurut Wakil rakyat asal daerah pemilihan (Dapil) Kalteng V, Kabupaten Kapuas dan Pulang Pisau ini, pengembangan pertanian hortikultura yang ramah lingkungan yang akan dilakukan petani di Desa Anjir Kalampan, mereka menggunakan cara alami untuk melawan hama misalnya menggunakan campuran tanaman tertentu lalu disemprotkan ke tanaman.

Pengembangan pertanian ramah lingkungan tersebut merupakan suatu terobosan yang patut didukung dan disambut baik apalagi dirinya juga mempunyai latar belakang di bidang pertanian sebelum menjabat sebagai anggota DPRD Kalteng.

Diharapkan daerah lain bisa menerapkan pola usaha hultikultura yang ramah lingkungan ini mencontoh Desa Anjir Kalampan, dan mencoba terobosan untuk pertanian lainnya, seperti padi.

Terkait dengan tanaman seperti padi, tidak dapat dipungkiri selama ini petani di Dapil V khususnya, petani disana masih menggunakan pupuk kimia karena bagaimanapun juga saat menggunakan pupuk alami, maka biaya akan lebih besar berbeda dengan tanaman holtikultura.

Diakui Kapuas dan Pulang Pisau saat ini masih menjadi dua wilayah di Kalteng yang menjadi lumbung padi. Diharapkan ketersediaan pupuk bersubsidi harus menjadi hal yang diperhatikan dan mendapat pengawasan, agar jangan sampai salah sasaran, pintanya. (drt/K-10)

Iklan
Iklan