Banjarbaru, KP, – Sekdako yang juga Kepala BPBD, sekaligus Ketua Pelaksana Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona Virus Disease (Covid-19) Kota Banjarbaru Said Abdullah didampingi Kadis Kesehatan Rizana Mirza SH Mkes beserta tim menyambut kedatangan para santri yang dipulangkan dari luar daerah, di Terminal Kedatangan Bandara Internasional Syamsudin Noor, Rabu (25/03/2020).
180 santri yang dipulangkan ini terbagi dari berbagai Kabupaten/Kota di Kalsel dan ada sembilan dari Banjarbaru. Dinas Kesehatan dan tim lalu melakukan pemeriksaan kesehatan dan penyemprotan cairan desinfektan kepada santri tersebut beserta barang bawaannya.
Said Abdullah mengatakan, pihaknya sengaja datang ke bandara guna menjemput sembilan orang warga Banjarbaru yang dipulangkan dari Pondok Pesantren di Lawang, Malang, Jawa Timur.
”Hasil dari pendataan, sembilan orang ini dalam keadaan sehat, tapi tetap dilakukan prosedur, mereka harus lapor ke Puskesmas dalam waktu empat belas hari, dan juga harus ada perlakuan khusus,” tandasnya.
Diantaranya, tidak boleh keluar rumah, jaga pola hidup sehat, cuci tangan pakai sabun, makan yang bergizi dan tolong jangan dibawa keluar rumah untuk silaturrahmi dan jangan dijenguk selama 14 hari.
”Walau kami yakin mereka semua dalam keadaan sehat, tapi tetap harus waspada,” katanya.
Semua santri sudah dijemput keluarganya, satu orang diantar ke rumahnya untuk memberi penjelasan kepada orang tuanya supaya melakukan prosedur pencegahan ini.
”Kami juga mengimbau masyarakat kita agar jangan keluar dulu, jangan keluar dari Banjarbaru, bahkan bila ada keluarga datang dari luar daerah, tolong istirahat dulu, tidak usah berkunjung dulu,” pesannya.
Said juga mengingatkan, bila ada gejala panas, sesak nafas, cepat ke puskesmas terdekat, jangan diam, langsung saja periksakan diri. Dan bila menemukan ada orang-orang asing di sekitar rumah, cepat lapor dan pihaknya akan datang guna memantau secara keseluruhan.
”Santi tersebut otomatis jadi orang dalam pengawasan (ODP), jadi mereka dalam pemantauan. Namun masyarakat harus paham, ini bukan pasien dan bukan orang yang kena virus covid-19,” tandasnya.
Menurut Said, ini otomatis meningkatkan angka ODP di Banjarbaru, namun bukan karena corona, tetapi di Pulau Jawa Pondok Pesantrennya meliburkan semua santrinya, akhirnya Banjarbaru jadi ikut bertambah ODPnya.
”Jumlah ODP di Banjarbaru awalnya 97, ditambah 9 orang hari ini. Sedang pasien dalam pengawasan (PDP) hari ini nol dan yang positif juga nol, jadi masyarakat tidak perlu panik,” pungkasnya. (wan/KPO-1)