Banjarmasin, KP – Meski Pemko Banjarmasin belum menutup pasar tradisional, namun aktifitas pasar rakyat ini dalam masa darurat penyebaran virus corona (covid-19) tak luput mengalami penurunan drastis
“Di tengah kekhawatiran merebaknya wabahnya pandemic covid-19 , meski pasar tradisonal masih beraktifas namun mengalami penurunan sangat drastis. Bahkan kunjungan pembeli turun mencapai angka 50 hingga 80 persen,” kata .Kepala Bidang Pasar Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disprindag) Kota Banjarmasin, Ichrom M Tezar.
Hal itu dikemukakan kepada {KP} saat diresmikannya kantor cabang baru Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Banjarmasin, yang berlokasi di dekat kawasan pasar, tepatnya Jalan Niaga Utara Nomor : 20.
Menurutnya, guna mengatasi masalah ini, Pemko Banjarmasin melalui Disprindag sekitar seminggu lalu sudah menerapkan sistem belanja dalam jaringan (daring) atau online melalui program bernama “ Acil Asmah” (Antar Cil Antarkan Sampai ke Rumah) untuk memudahkan masyarakat membeli bahan pokok (sembako) atau keperluan lainnya.
“ Dengan sistem online ini masyarakat cukup di rumah saja tinggal telepon atau lewat WhatsApp, jika ingin berbelanja kebutuhan sehari-harikata Tezar,” ujarnya.
Sekarang, dikatakan Tezar, sudah ada sebanyak 15 pasar traidisional yang dikelola Pemko Banjarmasin dengan jumlah pedagang 145 orang melayani pembelian dengan sistem online ini.
Ke 15 pasar tradisional itu diantaranya, Pasar Gadang, Pasar Rawasari, Pasar Jahri Saleh, Pasar Telawang, Pasar Pandu, Pasar Teluk Tiram, Pasar Batuah, Pasar Banjar Raya, Pasar Teluk Dalam, Pasar Antasari, Pasar Kuripan, Pasar Lama dan Pasar Cemara.
Adapun teknis pemasasan dan tawar menawar keperluan yang ingin dibeli ujarnya, masyarakat hanya melalui telepon seluler/ atau WA langsung antara pedagang dan pembeli. “ Dengan waktu layanan mulai jam 08.00 hingga 15.00 wita,” katanya.
Menurutnya, jika ada kesepakatn harga terhadap barang-barang keperluan yang dibeli, maka pedagang akan mengatarkan pesananan melalui transpotir atau kurir yang dipersiapkan pedagang, seperti melalui jasa ojek online.
Tezar mengemukakan, pembeli atau konsumen bisa saja menyampaikan komplain apabila pedagang tidak memenuhi janjinya atau barang yang diinginkan tidak sesuai dengan pesasanan.
Ia juga menyebutkan, terkait layanan ini pihaknya juga menyediakan layanan pengaduan untuk konsumen dengan nomor 08115183388.
Ditandasknya, layanan melalui online diharapkan dapat membantu masyarakat terlebih saat ini pemerintah menganjurkan agar melaksanakan socian distancing dengan tidak keluar rumah apabila tidak keperluan medesak dalam upaya mempercepat penanganan virus corona (covid-19).
Menyinggung adanya kemungkinan lockdown untuk mengantisipasi dan penyeberan virus terebut, Tezar mengaku belum bisa tidak bisa memastikannya apakah kebijakan ini nantinya yang akan diambil .
“Termasuk kemungkinan membatasi jam operasional aktifas pasar . Tapi ini belum ada arahan dari pimpinan, jadi itu masih sekedar wacana,” jelas Ichrom M Tezar.(nid/KPO-1)